InspirasiPuisi

Sajak-sajak HB. Arafat

Oleh HB. Arafat

 

Hikayat Banawa Nu(h)santara

angin, bumi
mawa, banyu
yang telah syukur kembali
pada ajaran nyawiji banyu

kesemua menjadi takluk, ketika air telah amuk. di mata ingatan, ada Nuh yang berpeluh. perihal musim angin, muso yang bergelanyut di bumi Jawa. banyu beriak tak tentu, ke mana menuju gemunung. sementara samudera menjadi padang tanpa banyu yang menyatu.

—Nuh di Nusantara, membangun jembatan antar pulau tanpa perahu. sebab pesisir hanya tampak di Selatan Jawa, Barat Sumatera serta pinggir Timur Papua. anak-anaknya belum melayan pada taya sebagai nelayan—

angin, bumi
mawa, banyu
yang telah syukur kembali
pada ajaran nyawiji banyu

Banaran, Rajab 1436

 

Riwayat Suatu Malam

peraduan lagi
tentang yang tak kunjung tampak
menebar
pilu di lesung daun pintu

Pondok Janggalan, Rabi’ul Awwal 1433

 

 

Kepada Nisan yang Eyang

secangkir kopi
kuantar di malam rindang

Pondok Janggalan, Rabi’ul Awwal 1433


HB. Arafat, Lahir di Demak, 15 Dzulhijjah 1414. Tulisannya yang terpublikasi selain di facebook, twitter, blog, termuat di beberapa media. Di antaranya, media cetak: Buletin eL-Insyaet, Majalah Ath Thullab—keduanya media bagi santri Madrasah TBS Kudus—, Rumah Diksi Buletin, Buletin Perahu Sastra, Buletin Keris, Buletin Provokatif, Suara Merdeka, Majalah Frasa, Jurnal Papirus, serta makalah-makalah lainnya.


Rubrik ini diasuh oleh M. Rois Rinaldi.

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button