KABUPATEN LEBAK, biem.co — Laz Harfa bersama dengan Kelompok Kerja Bina Pendidikan Taman Al-Quran (KKBPTQ) menggelar kegiatan Sentuhan Hati Mualaf pada Sabtu (07/07). Dalam momen tersebut, pihaknya melakuan penyaluran donasi berupa bantuan paket sembako dan seperangkat alat sholat berupa sajadah, Al-Qur’an, serta mukena.
Donasi diberikan untuk 102 Kepala Keluarga Mualaf Baduy di Kampung Ciwahayu, Desa Sampang Peundeuy, Kecamatan Cimarga, Lebak, Banten.
“Alhamdulillah, kami semua di sini merasa bahagia dan sangat terbantu dengan adanya program “Sentuhan Hati Mualaf” berupa pendampingan rutin kepada masyarakat mualaf Baduy di sini. Hanya do’a serta ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya yang dapat kami sampaikan. Semoga kebaikan Bapak Ibu semua mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda. Semoga diberikan kesehatan, serta dimudahkan segala urusannya,” ungkap Jali, selaku Tokoh Masyarakat Mualaf Baduy.
Dikatakan Ayu Irnaningsih, selaku perwakilan pihak donatur dari KKBPTQ, bahwa tujuan digelarnya kegiatan tersebut yaitu untuk menjalin silaturahmi serta berbagi kebahagiaan kepada masyarakat mualaf Baduy di Banten. “Karena mualaf merupakan bagian dari mustahiq yang juga perlu untuk kita beri perhatian serta kita rangkul bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Program Laz Harfa Muhammad Murki menuturkan, pihaknya hadir bersama donatur ke Kampung Ciwahayu untuk memberikan motivasi, penguatan, serta penyaluran donasi kepada mualaf Baduy. Untuk diketahui, total mualaf Baduy yang telah dibina oleh Laz Harfa hingga saat ini, yakni sekitar 156 orang.
“Untuk kali ini, kita hanya bertemu dengan 102 orang saja, karena sisanya terpencar jauh di berbagai desa. Semoga di pertemuan selanjutnya semuanya bisa kami sambangi,” katanya.
Kegiatan Sentuhan Hati Mualaf sendiri, lanjut Murki, memang merupakan program reguler Laz Harfa yang secara rutin dilaksanakan minimal setiap sebulan sekali. Hal ini dilakukan guna menjalin silaturahmi dengan mengadakan kajian-kajian keislaman.
“Laz Harfa membina mereka (ref: mualaf Badu) bukan hanya sekedar ruhiyahnya, tapi kita juga membina mereka untuk punya kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya, memahami Islam secara kaffah atau keseluruhan, serta mandiri secara ekonomi melalui pendampingan dalam bidang usaha pertanian dan sebagainya,” ujar Murki.
“Karena siapa lagi kalau bukan kita yang mendampingi mereka dan kapan lagi kalau bukan sekarang untuk mendampingi mereka,” pungkasnya. (Juanda/red)
