KABUPATEN BOGOR, biem.co — Beberapa waktu lalu, SMA N 1 Rumpin mengadakan kegiatan Rumpin Education Fair. Rumpin Education Fair tahun ini memiliki 3 rangkaian utama, yakni Millenial Talkshow, Rektor’s Talk, dan Campus Fair.
Millenial Talkshow itu sendiri memiliki beberapa topik yang dibahas, pertama ada topik bagaimana menjadi Millenial yang keren, kemudian ada juga arti penting mimpi dalam hidup, selanjutnya ada topik kiat menemukan dan berkembang dengan passion, dan terakhir ada topik yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan hidup melalui musik. Topik-topik tersebut dikupas tuntas dalam Millenial Talkshow.
Ardi selaku ketua pelaksana, menjelaskan bahwa kendala yang paling utama adalah soal kepercayaan dan keuangan, “banyak orang yang underestimate dengan kegiatan ini, karena diadakan di daerah yang notabene terbelakang mindset pendidikannya, daerah yang susah di akses, dan sebagainya,” jelasnya pada biem.co.
Kemudian, Ardi melanjutkan, masalah lain ialah dari sektor keuangan, fundrising seperti pada umumnya memang butuh tekad dan usaha yang kuat supaya bisa memenuhi kebutuhan primer kegiatan. Masalah lain juga timbul dari sektor partisipasi. Pada awalnya agak susah mencari peserta. Tapi ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Terbukti dengan terdaftarnya 700 lebih siswa yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Bogor.
Rumpin Education Fair ini diadakan dalam rangka memperingati anniversary SMA Negeri 1 Rumpin ke-25 tahun yang jatuh pada 23 Desember lalu. Namun karena satu dan lain hal kegiatan ini dilaksanakan pada Februari 2019.
“Kegiatan ini kami proses tepatnya pada pertengahan Oktober, untuk kemudian kami diskusikan dalam rapat koordinasi pertama yang diselenggarakan pada 5 November 2018. Sampai Hari H pelaksanaan kurang lebih 3 bulan. Persiapan dilakukan mulai dari konsep acara, guest star, administrasi dan perizinan, fundrising sampai pada pembagian jobdesk hari H. Semua dilakukan dengan kerjasama yang kompleks dan kompak,” lanjut Ardi.
Rumpin Education Fair ialah tidak lain dari persiapan menghadapi era industry 4.0 atau sering disebut sebagai era millenial. Di era ini banyak hal yang mesti disesuaikan dan kita pahami agar tidak terbawa arus yang kurang baik. Di era ini kemudahan akses informasi melalui platform media digital juga mudah didapat, tentu kita harus bisa memfilter diri kita agar menyerap informasi yang dibutuhkan saja.
Jangan sampai kita dibuat terlena dan tak tahu arah dengan era ini. Semua ditujukan untuk para pelajar, mereka adalah generasi emas yang diharapkan oleh bangsa dan negara untuk menjadi penerus perjuangan. Selain itu, kegiatan ini juga ingin mengedukasi peserta agar tidak takut untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka perlu tahu arti penting pendidikan terhadap keberhasilan hidup seseorang. Mereka harus terbuka dan semangat untuk mengejar pendidikan dan cita-cita yang diimpikan.
Ardi berharap, kegelisahan pelajar-pelajar Millennials akan terselesaikan dan terjawab setelah menghadiri kegiatan ini.
“Harapan terbesar ialah kami ingin apa yang menjadi ketakutan, keresahan, dan kegelisahan pelajar-pelajar millenial akan terselesaikan dan terjawab. Sehingga pada nantinya mereka akan lebih siap dan berani melewati era millenial dan menjadi Millenial yang keren. yang mampu menjadi harapan bangsa dan negara. Selain itu kami juga berharap melalui kegiatan ini peserta akan terbuka wawasan dan pemahamannya terkait dunia perkuliahan. Serta akan teredukasi dengan adanya sesi bincang khusus kampus itu sendiri,” tutup Ardi. [uti]
