KOTA SERANG, biem co — Program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang memang sedikit, namun Wali Kota Serang Syafrudin mengakui cukup berat untuk menyelesaikannya dalam jangka 100 hari.
Hal tersebut disampaikan Syafrudin saat melakukan kunjungan ke Kantor Kecamatan Serang bersama beberapa jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (11/03/2019).
“Ini tidak mungkin kita kerjakan 100 hari, kami mohon dukungan kepada seluruh unsur masyarakat,” ujar Syafrudin saat sambutan.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk bersama-sama mendukung serta mendorong apa yang menjadi program kerja Pemerintah Kota Serang. Menurutnya, masyarakat juga harus turut membantu menyelesaikan banyaknya permasalahan di Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten.
“Yang menyelesaikan masalah bukan pemerintah saja, tapi masyarakat juga, masyarakat ikut membantu, ikut mendorong,” ungkapnya.
Di samping itu, untuk mendukung program kerja yang salah satunya penataan pedagang kaki lima (PKL), masyarakat diimbau untuk tidak membeli dagangan jika ada PKL yang berjualan di Stadion Maulana Yusuf.
“Penataan PKL ini bukan di stadion saja, akan tetapi di seluruh Kota Serang, yang berdagang di trotoar-trotoar di Kota Serang,” tuturnya.
Beberapa persoalan yang ada di Kecamatan Serang seperti kemacetan, dikatakan mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang tersebut sudah ada solusinya. Namun, dirinya mengakui solusi tersebut masih belum maksimal.
Dalam kunjungannya itu, selain meminta dukungan masyarakat, Syafrudin juga mengingatkan kepada para camat, lurah, serta para Unit Pelaksana Tugas (UPT) untuk memaksimalkan sisi pelayanan.
Menurut Wali Kota Serang, disiplin kerja harus diutamakan, dalam arti ketika masyarakat datang ke kantor kecamatan/kelurahan, camat/lurah harus sudah ada di kantor tepat waktu.
“Jangan sampai masyarakat ngadu karena nunggu lurah enggak datang,” ucapnya.
“Harus diubah, harus punya semangat, jangan sampai masyarakat sudah di kantor, lurahnya masih dirumah,” tutupnya. (Iqbal/red)
