PANDEGLANG, biem.co – Satu tahun pasca tsunami yang disebabkan oleh longsornya separuh badan Gunung Anak Krakatau dan meluluhlantakkan daerah pesisir Banten hingga Lampung membuat pebisnis hotel dan resort harus memutar otak untuk dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Seperti salah satunya Mutiara Carita Cottages yang terkena dampak tsunami. Kendati tidak terdampak parah, namun Manager Marketing Mutiara Carita Cottages, Uding Syafrudin mengatakan bahwa efek dari bencana tersebut mengakibatkan pihaknya harus kehilangan pengunjung, termasuk pemasukan cottage hingga 50 persenb hhh dibandingkan tahun 2017 lalu.
“Pasca tsunami memang butuh waktu, butuh event untuk menggugah minat pengunjung. Pemerintah juga harus hadir di situ,” kata Uding saat diwawancarai awak media di area Mutiara Carita, Sabtu (4/1/2020).
Dikatakan Uding, upaya pemerintahan setempat sudah terasa, tetapi belum signifikan.
“Karena masih membutuhkan inovasi serta kesabaran untuk mengembalikan minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah pesisir,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan biem.co, Jum’at (3/1/2020) malam, sepanjang jalan Anyer memasuki kawasan Carita terpantau gelap gulita, hanya ada beberapa resort penginapan yang masih utuh berdiri dan melakukan pembaharua. Bahkan, bekas terdampak tsunami masih terlihat jelas di beberapa resort penginapan yang rusak dan ditinggalkan oleh pemiliknya.
Uding menyebutkan, beberapa pelaku usaha penginapan di kawasan Carita ada yang meninggalkan resort karena trauma. Namun ada pula yang coba melakukan pembenahan untuk melanjutkan bisnis resortnya.
Kendati demikian, Mutiara Carita sendiri diakui Uding lebih memilih untuk melakukan pembenahan dan pengembangan usaha demi melanjutkan bisnis resort tersebut.
“Kami akan buat fasilitas yang di dalamnya ada edukasi dan pengembangan cottage yang lebih baru. Suasana tempat akan dikembangkan, dan ini pasti memiliki nilai tambah untuk menarik pengunjung,” ujarnya.
Bahkan dirinya mengaku optimis di tahun 2020, dari 117 kamar yang dimiliki Mutiara carita, targetnya adalah 100 persen terpenuhi pengunjung.
“Tahun 2020 juga kami memiliki konsep wisata ramah anak. Kami akan menyediakan camping playground, children playground,” jelasnya.
Baca Juga
Uding menjelaskan pengembangan tersebut dilakukan karena pengunjung Mutiara Carita mayoritas adalah keluarga.
“Hotel resort kita kebanyakan yang berkunjung adalah keluarga, di sini alamnya teduh, bahkan pohon-pohonnya ada sebelum tempat ini didirikan. Seiring dengan itu, kita ingin ke depan Mutiara Carita terus diperbaharui, tambah fasilitas seperti flying fox, ayunan di pantai,” tutur Uding.
“Rencana kita sudah ada, seperti yang sudah ada yaitu destinasi untuk kasih makan ikan di dermaga yang kita miliki. Rutin kalau pagi di jam 08.00 – 09.00 WIB, kalau sore jam 16.00 -17.00 WIB. Ini dalam rangka konservasi, tamu juga respeknya cukup bagus,” pungkasnya. (iqbal)