SERANG, biem.co – Program Sekolah Lapang yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, menunjukan hasil yang memuaskan.
Sekolah lapang hortikultura yang dilaksanakan di Sawah Luhur Kota Serang itu telah menuai panen bawang merah sebanyak 13,5 ton dalam kurun waktu 2 bulan atau lebih tepatnya 2,5 bulan.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten M Agus Tauchid usai melangsungkan panen, menyampaikan kepada awak media bahwa sekolah lapang ini telah berhasil.
Dirinya mengatakan produktivitas bawang merah naik 2 kali lipat, dari 7 ton dalam satu hektar menjadi 13,5 ton.
“Ini merupakan inisiatif yang dilakukan untuk mengatasi suplay agar tetap terjaga, kalau terganggu tentu akan berdampak terhadap inflasi,” kata Agus.
Agus optimis, penerapan produksi bawang merah di sawah luhur ini bisa berkelanjutan. Sebab menurutnya hanya memerlukan waktu sekitar 2 bulan setengah dapat hasil bawang yang berkualitas.
“Jadi kami ingin setiap bulan ada produksi panen, dengan menggunakan teknologi terkini dan inovasi panen ada alat yang bisa menghemat air,” jelasnya.
Kepala KPw BI Provinsi Banten Ameriza M. Moesa mengatakan sekolah lapang gagasannya ini akan terus dikawal hingga benar-benar bisa mandiri.
“Selama ini kan kekurangannya petani itu dari sisi profesionalisme. Dengan adanya sekolah lapang ini kita bisa merubah mindset mereka dari petani subsisten menjadi petani profesional,” ucapnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Serang Nanang Saefudin yang hadir dalam momen itu mengaku siap mendukung dengan memberikan lahan tambahan seluas 10 hektar untuk keperluan produksi holtikultura. Termasuk melakukan perbaikan akses infrastruktur sehingga bisa menopang jalur distribusi.
“Akan kita usahakan, yang terpenting bisa maksimal dulu disini, bahkan kita akan minta bantuan juga kepada Pemprov Banten nantinya,” tukasnya. (Red)