HiburanSosok

Hari Hariadi: Ular Itu Hewan yang Eksotik!

biem.co – Bagi kebanyakan orang, ular merupakan hewan yang paling ditakuti karena memiliki bentuk tubuh yang aneh dan beberapa jenis ular memiliki bisa atau racun yang berbahaya. Tetapi tidak demikian bagi Mohamad Hari Hariadi, ayah dua anak yang biasa dipanggil Om Hari warga Perumahan Gedong Damai Cilegon ini hobi memelihara ular sejak remaja. Meskipun dulu keluarga dan tetangganya sempat menentang hobinya, namun tak sedikit pun mengurangi kecintaannya terhadap ular.

Bagi Om Hari saat ditemui penulis di kedai mie miliknya, tidak ada yang menakutkan dalam memelihara ular. Memang, masih banyak anggapan negatif terhadap pemelihara ular. Karena ular dinilai hewan yang berbahaya. “Sebenarnya ular itu hewan yang eksotik. Nggak begitu berbahaya apalagi jika dipelihara dengan sepenuh hati. Jenis ular juga bermacam-macam. Tapi tidak semua ular memiliki bisa atau racun dan tidak semua ular berbisa menyebabkan kematian,” jelas pria yang telah memelihara ular sejak tahun 1996 itu.

Memperlakukan hewan vertebrata ini juga harus dengan lemah lembut. Jangan sampai membuat ular merasa terancam. Bila tidak, ular akan menyerang jika dalam posisi terdesak. “Kalau mau memegang ular, jangan ragu-ragu, karena ular akan merasa terancam dan langsung menyerang. Memegangnya juga harus lemah lembut,” katanya.

Memelihara ular juga tidak sulit. “Makannya cuma seminggu sekali. Kalau ukuran ularnya besar makanannya daging ayam. Kalau yang kecil cuma dikasih mencit (tikus putih) aja. Setiap pagi, jangan lupa dijemur sebentar supaya ular tidak kutuan. Jangan lupa dimandiin supaya bersih,” kata Om hari.

Memiliki ular pastinya tidak terlepas dari gigitan ular. “Dulu sering digigit sih, tapi sekarang nggak lagi mungkin karena udah terbiasa bergelut dengan ular. Tergantung yang melihara juga,” ungkapnya.

Tidak hanya ular, Om Hari juga memelihara jenis raptil lainnya. Adapun jenis reptil yang dipelihara antara lain kura-kura, jenis kadal dan biawak (monitor lizard) seperti varanus salvator, melinus, dan argus, kemudian savanna monitor, iguana, tegu, panama, bearded dragon, dan leopard gecko.

Komunitas Reptil

Berawal pada tahun 2010, Om Hari memutuskan untuk hijrah dari Jakarta ke Kota Cilegon. Sebelumnya Om Hari pernah mengikuti beberapa komunitas reptil di Jakarta namun setelah pindah di Kota Cilegon memelihara reptil masih terbilang sangat aneh bagi masyarakat sekitar. Pada saat itu di Kota Cilegon belum banyak orang yang memelihara hewan jenis reptil. Namun Ia tidak sungkan memperkenalkan hewan-hewan reptil peliharaannya mulai dari para tetangga sekitar tempat Ia tinggal hingga kabar memelihara reptil tersebut tersebar dan membuat sebagian orang tertarik untuk ikut memelihara reptil.

Tidak lama kemudiaan Om Hari bersama teman-teman para pecinta reptil lainnya juga membentuk komunitas pecinta reptil yaitu RLC (Reptile Lover Cilegon). “RLC dibentuk sebagai wadah atau tempat berkumpulnya para penggemar reptil untuk belajar mengenal lebih jauh tentang reptil dan kita ingin mengenalkan kepada masyarakat kalau ular itu tidak menakutkan. Kita juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat apa itu reptil,” kata Om Hari yang juga selaku ketua pembina RLC.

RLC bertujuan untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk menjaga habitat ular dan reptil lainnya. Kini RLC sudah memiliki banyak anggota karena antusias masyarakat Cilegon dan sekitarnya terhadap reptil cukup tinggi.

Karena semakin banyak minat dan antusias masyarakat dalam memelihara hewan khususnya reptil saat ini mulai banyak berdiri komunitas-komunitas pecinta reptil dan mereka mudah ditemui di setiap daerah di Provinsi Banten. Om Hari juga merekomendasikan komunitas-komunitas pecinta reptil lainnya bagi teman-teman para pemelihara reptil yang ingin bergabung atau sekedar sharing tentang reptil. “Kalau ingin ikut ngumpul atau belajar dengan komunitas pecinta reptil sekarang udah ada banyak kok, untuk yang tinggal di Kota Cilegon, Serang, Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya kalian bisa bergabung dengan komunitas RLC, PuSat (Pusparagam Satwa), KEPATIL (Keluarga Pecinta Reptile), KPSC (Pecinta Kura-kura Serang Cilegon), ALC (Animal Loves Community), dan mungkin masih banyak lagi. Disitu kalian bisa saling belajar dan sharing tentang bagaimana perawatan, penanganan, jual beli raptile, silaturahmi sesama pecinta reptil dan sebagainya,” urainya.

Om Hari menambahkan apabila ingin bertemu komunitas maupun berinteraksi dengan hewan-hewan reptil lebih dalam, setiap weekend kalian bisa mengunjungi lokasi biasa mereka berkumpul yaitu di depan Krakatau Ria dan Bundaran Prumnas (Cilegon), Alun-alun Kota Serang, dan Alun-alun Kabupaten Pandeglang. Tempat-tempat tersebut adalah lokasi para komunitas reptil Banten berkumpul dan bersosialisasi.

Ular dan reptil lainnya bukan hanya sekedar dijadikan hewan peliharaan oleh Om Hari, tetapi juga dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan karena reptil merupakan hewan unik dan eksotik yang memiliki harga jual yang cukup mahal. Memelihara reptil diakui Om Hari dapat mendatangkan kepuasan batin sekaligus keuntungan finansial. Bukan karena unsur mistis, melainkan ularnya dan reptil lain miliknya kerap laku terjual dengan harga yang cukup tinggi.


Penulis: Andika Prasetiyo

Editor: Setiawan Chogah

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button