SERANG, biem.co – Puluhan anggota tim ekspedisi Sungai Ciujung hingga saat ini masih melakukan penelusuran sungai tersebut. Dalam kegiatan bertajuk susur Ciujung itu, tim memilah dan memilih titik poin yang antinya dilaporkan kepada tim arkeolog Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka napak tilas jejak sultan di Banten pada zamannya. Sesuai hasil kajian tim arkeolog BPCB Serang, dahulu segala aktivitas mulai dari perdagangan, transportasi, bahkan hiburan dilakukan di Sungai Ciujung.
"Sudah di hari kedua, sejak kemarin mulai dari titik awal di Banten Girang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, saat ini sudah berada di kisaran Kaujon," ujar Ketua Tim Ekspedisi Syarief Ahmadi, Rabu (28/10/2015).
Ia menjelaskan, awalnya penelusuran direncankan menggunakan perahu karet, namun mengingat ketinggian air yang dangkal hal tersebut tidak memungkinkan. Akibatnya, tim tetap melanjutkan kegiatan dengan berjalan kaki.
"Kami melihat dan menelusiri sembari mencatat apa saja yang dilihat. Titik-titik yang akan dilaporkan ialah titik bersejarah yang dimungkinkan dilakukan eskavasi oleh para arkeolog, guna menggali dan menulusuri jejak bersejarah zaman kesultanan," ujarnya.
Ia juga berharap, nantinya Ciujung bisa jadi destinasi wisata sejarah baru di Banten, mengingat banyak hal yang bisa dilakukan di sana di antaranya penulusan sungai menggunakan perahu bersama tour guide yang menjelaskan sejarah bangunan dan daerah yang dilintasi perahu, hingga wisata darat kala air sungai surut. (rizki)