KabarTerkini

Mahasiswa UIN UIN Syarif Hidayatullah: Kampus Jangan Jadi Mesin Pencetak Buruh!

 

TANGERANG SELATAN, biem.co — Protes yang dilakukan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah pihak kampus yang telah menetapkan kebijakan masa studi maksimal 10 semester datang dari berbagai fakultas di kampus itu. Di antaranya Romi Romansyah, mahasiswa angkatan 2015/2016 dari Fakultas Adab dan Humaniora.

 

Ia keberatan terhadap putusan rektorat yang menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai mesin cetak buruh.

 

Baca juga: Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Tolak Kebijakan Masa Studi 5 Tahun, Ini Alasannya

 

"Prinsip UIN Syarif Hidayatullah kini hanya berkutat pada belajar, cepat lulus, kerja, lalu selesai. Sehingga kampus hanya menjadi mesin pencetak buruh prematur dan kurang mumpuni di era pasar MEA. Bukannya justru UIN Jakarta berupaya menjadikan lulusannya konseptor dan leader yang membuka lapangan kerja,” kata Romi dalam keterangan tertulis yang diterima biem.co, Selasa (1/3/2016).

 

Romi menambahkan, masa studi yang tidak begitu cepat dan juga tidak terlalu lama memberikan ruang bagi mahasiswa untuk memperoleh kecakapan secara akademik dan nonakademik lebih matang.

 

Dengan tegas Romi menyerukan kepada mahasiswa angkatan 2015 untuk berpikir kritis dan meminta kepada jajaran petinggi kampus Universitas Islam Negeri Jakarta untuk segera mencabut peraturan masa studi 5 tahun. (red)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button