biem.co – Keberadaan musik religi di blantika musik Indonesia memang terhitung musiman. Itu pun masih bisa dihitung dengan jari. Perkembangan musik religi yang melambat, menjadi bahasan talkshow yang digelar UKM Gesbica di aula lantai 2 IAIN SMHB, Selasa (29/3) lalu.
“Musik religi harus dikembangkan. Gesbica mendukung dalam bentuk antara lain seperti acara Senandung Religi ini,” jelas Ketua Umum Gesbica, Hasan Maulana.
Hadir sebagai pembicara penyanyi religi asal Kota Serang, Banten, Ratu Zy. Penyanyi tembang berjudul “Ya Ilahi” ciptaan Opick ini berharap, akan bermunculan penyanyi religi dari Banten.
“Karena generasi muda butuh lagu religi, untuk mengantisipasi mendengarkan lagu yang aneh-aneh saat sedang galau. Dengan mendengarkan lagu religi, diharapkan bisa tersentuh ke jalan yang benar. Bernyanyi religi sama saja bersyiar lewat berdakwah,” jelas Ratu Zy yang meluncurkan mini album tahun lalu.
Inu Aminudin, Sekretaris Umum Lembaga Seni Qasidah (Lasqi) Pusat yang juga menjadi pembicara talkshow menjelaskan, untuk bisa diterima masyarakat, lagu religi beradaptasi dengan beragam alat musik dan genre.
“Secara idealisme, Lasqi melestarikan musik religi klasik. Adapun perkembangannya, ada yang kolaborasi dengan musik etnis menggunakan alat-alat musik dari berbagai daerah di nusantara. Ada juga yang dipadu dengan musik modern,” jelas Inu.
Irfan Darmawan, praktisi, guru musik, dan pengamat musik religi Banten yang juga didaulat menjadi pembicara ikut berkomentar.
“Sampai saat ini saya belum nemu penyanyi religi Banten, dan untungnya ada Ratu Zy. Mudah-mudahan akan bermunculan penyanyi religi lain dari Banten,” jelas Irfan.
Selain talkshow, acara yang dimulai pukul 13.00-16.30 WIB ini diisi dengan tutorial make up dan hijab oleh rumah kecantikan Dianyank, penampilan Rarageman, dan Fay Band, juga Ratu Zy yang membawakan tiga lagu dari mini album miliknya. (red)
