InspirasiKabarTerkini

Adi Kurniawan; Honorer sekaligus Fotografer

Karya: Rachmad Adi Kurniawan

Kamera Hadiah Dari Sang Istri

…. Ia memandangi kamera itu lekat-lekat, di benaknya berkecamuk dua pilihan antara mempertahankan atau menjualnya. Napas panjang pun ia hembuskan, ia teringat bagaimana ia tersaruk-saruk menyisihkan gajinya selama beberapa bulan, hanya untuk bisa membeli Canon 1000D yang diinginkannya itu. Di sisi lain, ia juga sedang dihadapkan pada kebutuhan rumah tangga. Setelah beberapa saat, ia memasukkan kamera yang berresolusi 10.1 MP itu ke dalam kardus bawaannya….

Begitulah realita yang pernah dicicipi oleh Rachmad Adi Kurniawan atau yang biasa dipanggil Wawan, namun pengalaman pahit itu berubah mengharukan manakala 4 bulan setelahnya, istrinya menghadiahi wawan sebuah kamera Canon 550D.

“Saya tidak mengira, ternyata istri saya men-support hobi fotografi saya” Ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa bersyukur, meski saat ini bekerja sebagai tenaga honorer tapi diberikan kemudahan dalam melakoni hobinya itu. Terlebih dukungan dari sang istri, ia umpamakan sebagai bahan bakar yang tak terbatas.

Sejak saat itu, Wawan semakin semangat untuk menekuni fotografi, terlebih dengan kehadiran dua anaknya. Ia percaya suatu saat nanti, hobinya itu bisa membuahkan hasil dan membahagiakan keluarganya.

Komunitas; banyak teman, banyak ilmu

Sebastian Kisworo dan Nordin Seruyan adalah diantara orang-orang yang telah menginspirasi Wawan dalam fotografi, baginya di dalam karya-karya mereka terdapat bahan pembelajaran tentang cara menghidupkan sebuah gambar. Selain itu, keterlibatannya dalam komunitas fotografi telah memberikannya pengetahuan dan pengalaman berharga.

“Saya rasakan banyak manfaatnya jika kita gabung dengan komunitas. kita dapat teman baru, bisa hunting bareng, sharing bareng. Dari situlah saya bisa mendalami teknik-teknik fotografi sekaligus mengembangkan jejaring” Tukasnya.

Di awal keterlibatannya di dunia fotografi, Wawan langsung bersentuhan dengan fotografi Macro, ia merasa takjub dengan karya-karya fotografer Macro yang mampu menghadirkan objek berukuran kecil menjadi nampak besar dan detil. Dari sanalah ia kemudian belajar teknik Macro. Hingga suatu saat di 2015 ia didorong oleh temannya untuk ikut challenge Macro Nusantara, awalnya ia ragu untuk turut serta karena ia merasa tidak pede harus bersaing dengan fotografer yang sudah lama berkiprah.

Keraguan itu sirna, saat bagitu banyak teman-temannya yang mendukung agar turut serta, pada hari yang sudah ditentukan, ia pun mengirimkan beberapa karyanya, disertai niat nothing to lose. Siapa sangka, karyanya dipilih sebagai juara umum kategori Macro Nature.

Pengalaman itu ia jadikan pelajaran bahwa siapapun memiliki kesempatan untuk menghasilkan karya terbaik, hanya perlu ketekunan, sabar dalam belajar dan keberanian untuk menerima kritik dan saran dari rekan seprofesi.

Memotret Harus Didasari Cinta

Ditanya mengenai perkembangan fotografi di Indonesia, ia mengaku bangga kalau mendengar kabar, membaca berita fotografer Indonesia yang karya-karyanya dimuat situs-situs fotografi, memenangkan perlombaan atau pameran skala internasional. Ia pun berharap suatu saat dirinya bisa mengikuti jejak fotografer kawakan yang sudah berhasil ‘menaklukan’ dunia.

“Itu artinya kualitas karya fotografer Indonesia tidak kalah saing dengan fotografer luar. Ini patut kita apresiasi sekaligus kita sendiri harus berupaya untuk menjadi bagian dari mereka”Imbuhnya. Wawan hanya tersenyum saat ditanya pengalaman pameran atau kontes internasional yang pernah ia ikuti.

“Saya harus lebih banyak belajar lagi untuk sampai level itu” Tambahnya merendah.

Meski dirinya mengaku masih belajar, Wawan tidak sungkan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan soal fotografi. Baginya, modal dasar yang diperlukan untuk terjun ke dunia fotografi adalah menyenangi prosesnya, si pelaku harus menikmati setiap momen bersama kameranya. Selain itu, menambah wawasan dan rekan seprofesi juga diperlukan untuk mengasah kemampuan teknis seperti Setting kamera seperti iso, sutter speed dan diafragma maupun non teknis semisal melatih insting. [ ]

PENGALAMAN PAMERAN

Pameran isen mulang di provinsi Kalimantan Tengah
Pameran hari Jadi Kabupaten di Kabupaten Sukamara
Pameran Konservasi di Jakarta

Selengkapnya lihat galeri karyanya di sini! ^_^ 

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button