Biem.co – Siapa yang tak kenal sosok Einstein, Ilmuwan besar yang sukses memberikan gagasan baru tentang alam semesta dengan teori relativitasnya. Majalah Times bahkan menganugerahinya sebagai Person of The Century (Ilmuwan yang paling berpengaruh abad 20).
Terlepas dari fakta bahwa Einstein adalah manusia tercerdas dengan penemuan-penemuannya, bahkan Ia menjadi simbol kecerdasan abad 20, tapi tahukan sobat biem, sebagai manusia biasa, Einstein juga ternyata memiliki kesalahan dalam teori-teorinya.
Begitulah ilmu pengetahuan, tentu saja, kebenaran dan kesalahan sebuah teori hanya bisa diuji dengan teori.
Paul Ratner, seorang penulis dan sutradara; yang memiliki ketertarikan pada bidang filsafat, sains, dan sejarah nuklir, sebagaimana dilansir bigthink.com mengatakan bahwa Einstein sebagai seorang ilmuwan jenius ternyata memiliki kesalahan terbesar dalam hidupnya. Meski begitu, mengingat terlalu banyak yang Einstein capai untuk kemajuan dunia sehingga pada akhirnya Ia akan selalu diasumsikan benar.
Berikut 3 kesalahan terbesar Einstein;
- The Cosmological Constant
Einstein sendiri menyebut ini kesalahan terbesarnya. Menurut Einstein alam semesta itu statis dan tidak berubah. Ia menambahkan Cosmological Constant ini terhadap teorinya tentang relativitas umum (General Relativity). Menurutnya, alam semesta hanya tampak dinamis dalam persamaan saja.
Kesalahan ini diketahui kemudian, bahwa menurut Ilmuwan modern ternyata alam semesta sebenarnya selalu berubah dan terus berkembang.
Ilmuwan modern menduga bahwa konstanta yang dimaksud Einstein adalah sebenarnya energi gelap, yang secara teori itulah kemudian yang menyebabkan alam semesta terlihat statis. - Quantum Mechanical
Einstein berperan dalam pengembangan mekanika kuantum. Bidang fisika yang menggambarkan perilaku partikel subatomik. Makalahnya pada 1905 tentang efek fotolistrik memberinya Hadiah Nobel dan memiliki dampak kuat pada perkembangan mekanika kuantum.
Namun, dia juga sebenarnya sangat membenci mekanika kuantum karena menganggap ini adalah gagasan misterius dan sulit untuk dibuktikan dan akhirnya kesimpulan utamanya bertentangan dengan teorinya tentang The Cosmological Constant. Menurut Teori QM, bahwa sebenarnya alam semesta tidak pasti dan tidak teratur. - Gravitation Wave
Gelombang Gravitasi adalah getaran atau riak pada waktu dan ruang yang disebabkan oleh kejadian ruang besar seperti pergerakan bintang neutron atau lubang hitam. Supernova atau tabrakan lubang hitam akan menyebabkan gelombang yang paling kuat.
Einstein, bagaimanapun, mengira ombak akan sangat sulit diukur dan bahkan meragukan adanya lubang hitam yang mungkin menyebabkannya. Padahal, sebenarnya, pada tahun 1936, ia mencoba menerbitkan sebuah makalah (yang kemudian ditolak) yang akan menarik kembali gagasan bahwa gelombang gravitasi pun ternyata ada.
Pada tahun 2015, ternyata para ilmuwan modern benar-benar dapat langsung mendeteksi gelombang gravitasi untuk pertama kalinya, 100 tahun setelah prediksi Einstein. Para ilmuwan yang terlibat ini pun akhirnya dianugerahi Nobel untuk penemuan mereka.
Itulah tiga kesalahan Einstein. Tapi bagaimananpun, pencapaiannya dalam teori-teori fisika hingga kini sangat bermanfaat bagi perkembangan sains modern, seperti sel foto elektrik dan laser, tenaga nuklir dan serat optik, perjalanan ruang angkasa, bahkan semi-konduktor.
Apa yang ada di rumah kita, seperti TV, DVD, remote control, pintu otomatis, itu semua bisa dibuat karena rumus-rumus fisika Einstein. Tanpa Einstein, bahkan kita tak akan bisa menonton DVD Ayat-ayat Cinta! (EJ)