biem.co – Aksi unjuk rasa dilakukan oleh puluhan mahasiswa Banten saat presiden Joko Widodo kunjungan ke Kota Serang, Banten. Adnan Fatoni, Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasioanal Indonesia (GMNI) mengungkapkan, aksi ini sebagai bentuk penyambutan presiden dan proses penyampaian aspirasi dalam ruang demokrasi Indonesia yang digelar di depan kampus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (UIN SMH) Banten.
Adapun aliansi mahasiswa Banten yang terdiri dari GMNI DPC Serang, KAMMI Cabang Serang, NDP Banten, UMC Banten, KMS 30, E-kom LMND Untirta, Sapma Untirta, Sapma UIN SMH Banten, Kumala UIN SMH Banten, dan BEM KBM Untirta. Dalam aksi ini mahasiswa mendesak bahwa Indonesia saat ini darurat demokrasi, tolak revisi Undang-undang MD3, RUU KUHP, MOU TNI-POLRI.
Selain itu juga mahasiswa menyerukan untuk menghapus politik upah murah, wujudkan pendidikan gratis, dan kebijakan kesehatan yang dinilai tidak pro-rakyat.
“Yang menjadi sasaran utama aliansi mahasiswa Banten ialah penyampaian aspirasi di muka umum atau kampanye untuk menyadarkan kepada masyarakat bahwa masih banyak janji Jokowi terangkum dalam Nawacita hanya menjadi cita-cita belaka,” ungkapnya kepada biem.co saat melakukan aksi, Rabu (14/3)
Kami, lanjutnya, sempat terjadi gesekan antara kawan-kawan mahasiswa dengan aparat keamanan.
“Hal tersebut dikarenakan adanya perebutan spanduk massa aksi oleh aparat secara paksa,” imbuhnya.
Ia berharap, di masa akhir kepemimpinan Jokowi harus dapat menyelesaikan semua janji-janji politiknya.
“Apalagi menyangkut permasalahan reformasi agraria, pendidikan, upah murah, dan ruang demokrasi kesehatan,” tutupnya. (Juanda/Dion)
