KOTA SERANG, biem.co — Hallo Sobat biem, aktivitas apa yang kalian kerjakan hari ini? Pasti beragam, ya. Tapi, saat kalian lagi gabut gitu biasanya kalian ngapain, sih? Nonton TV? Pergi ke bioskop? Atau menanam saham internasional? hehehe.
Baydewey, jika membahas tayangan atau film, pada Minggu (15/4), salah satu Production House Jakarta yang bekerjasama dengan biem.co, baru saja mengadakan casting film layar lebar, loh. Casting tersebut untuk film layar lebar yang berjudul ‘Inem Pelayan Gokil’—yang digarap oleh sutradara asal Banten, Sahrul Gibran.
Casting ini dilaksanakan di Kantor Redaksi biem.co dan diikuti oleh berbagai macam kalangan, seperti pelajar, mahasiswa, maupun Stand Up Comedian daerah. Waw, banyak banget, ya, yang ingin jadi artis. Kira-kira mau jadi siapa, nih? Vino G Bastian, Dion Wiyoko, atau Pak Tarno?
Usai casting, biem.co berkesempatan ngobrol-ngobrol dengan Director Casting ‘Inem Pelayan Gokil’, yaitu Aditya Prasetyo. Caster yang biasa dipanggil Adit menuturkan, bahwa di film ‘Inem Pelayan Gokil’ ini pihaknya memang sengaja mencari bibit muda yang berkarakter untuk calon-calon artis baru.
“Film ini sudah diriset oleh Sutradara Sahrul Gibran, untuk menjadikan icon di Banten. Kami memilih lokasi syuting di Ciptagelar, Kabupaten Lebak, karena belum ada film layar lebar nasional yang mengangkat daerah ini,” terangnya.
Menurutnya, lokasi tersebut keren dengan pemandangan alam yang masih alami. Tentunya, Indonesia memang memiliki keindahan alam yang tersembunyi, loh, Sob, termasuk di Ciptagelar yang berada di Lebak Selatan—di mana daerah ini berbatasan dengan Sukabumi, Jawa Barat.
“Kembali, kita memilih lokasi casting di Serang untuk mencari talenta ataupun bibit generasi muda yang mewadahi mereka dalam bakat akting. Dan sejauh ini, hasil casting bagus semua,” ujarnya.
Yups, secara Sob, kemarin puluhan peserta yang datang untuk ikutan casting ini sangat beragam. Mereka berasal dari berbagai daerah. Amazing! Betapa banyak generasi muda Banten yang berbondong-bondong menunjukan bakat dan kemampuannya, loh.
Senada dengan itu, Adit pun berpesan kepada para peserta casting untuk terus mengasah kemampuannya dalam kemampuan berakting dengan banyak belajar. “Tidak hanya mengasah bakat, keterampilan, dan kreativitas, tetapi juga mental. Karena biasanya, talent yang sudah berada di puncak karir cenderung puas membanggakan hasilnya dan sombong,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan agar para peserta tetap rendah diri. “Untuk siapapun yang bergelut di dunia entertaint, khususnya akting, teman-teman tetap percaya diri, optimis, dan menjadi diri sendiri. Jangan menjadi karakter orang lain,” tandasnya.
Sementara itu, biem.co tidak hanya berbincang-bincang dengan pihak Production House-nya saja, loh, tetapi ke pesertanya juga. Tidak sedikit di antara mereka yang ingin menjadi artis—sekalipun mereka baru mengikuti casting ini.
Salah satu di antaranya adalah Gabriel Gerin Dwi Permana, yang mengaku pernah mengikuti casting sebelum ini. “Hmm, dulu pernah sih. Waktu itu ada casting film seperti ini tapi gagal dalam intonasi sama kurang menghayati dalam film tersebut. Maklum, baru belajar di dunia aktor, hehe,” ungkapnya. Sst, jangan berkecil hati gitu dong, Sob, tetap semangat untuk belajar dan berkarya.
Meski begitu, baginya mengikuti casting merupakan sebuah tantangan. “Mau mencoba dan dapat ilmu juga dari perfilman,” ucapnya. Ia pun mengaku kesulitannya dalam casting adalah kurangnya penghayatan, intonasi, dan penjiwaan. Sehingga, hal ini menjadi pengaruh juga terhadap penghayatan ekspresi. Hmm, kalau seperti ini, sih, harus sering-sering nonton film, nih.
Bagi Gerin, casting bukan hanya sekadar mengejar mimpi dan apa yang diinginkan, loh. Tapi apa, ya? “Aku hanya belajar dalam akting atau disebut juga nyari ilmu. Dan, ooh gini toh akting, cukup susah, ya. Berarti proses semua aktris di Indonesia cukup beragam ya,” terangnya.
Yups, bener, loh, Sob. Nggak semua artis yang kita lihat di televisi atau film bisa semudah itu masuk ke sana. Justru banyak sebagian di antara mereka harus bersusah payah menjadi artis dengan melewati berbagai proses casting ataupun audisi pencarian bakat.
“Tapi itu sih sebagai motivasi aku, bagaimana lulus dalam casting dan sedikit mendalami dalam perfilman,” tutupnya. Mantab djiwa! Kegagalan bukan alasan buat kita nyerah, Sob, tapi rasa penasaran, motivasi, dan tantangan kita untuk mewujudkan mimpi kita. (Dion)