KabarTerkini

Heboh, Ada Nota Ekspedisi Dicetak di Balik Lembar Al-Quran

BLITAR, biem.co — Media sosial kini sedang dihebohkan dengan sebuah video yang diunggah oleh akun @reaksirakyat1 di platform Instagram, pada Minggu (03/06). Dalam video berdurasi 43 detik itu, seorang laki-laki memperlihatkan nota pengiriman paket yang diterimanya. Tak disangka, saat ia membalik lembaran tersebut, di belakangnya terdapat potongan ayat suci Al-Quran.

“Ini kekurangajaran Elteha pengiriman dari Blitar. Ayat Al-Qur’an dibuat nota,” kata lelaki dalam video tersebut.

Ada empat nota yang diperlihatkan dalam video itu, yang mana semuanya ditujukan kepada Toko Izzah PS yang beralamat di Jalan Raya Manding depan SPBU Pamolokan dengan nomor resi pengiriman BLT011291875. Sementara itu, pengiriman dilakukan oleh ekspedisi Elteha yang beralamat di Jl. Mastrip 14 Blitar.

Lantaran dianggap menghina Al-Quran, video itupun menjadi viral dan membuat gempar beberapa pihak. Setelah menerima kiriman video tersebut, pihak Kepolisian pun langsung menangani kasus ini dengan memanggil sejumlah orang untuk dimintai keterangan.

Respon cepat tak hanya datang dari Kepolisian. Mengetahui hal viral tersebut, pihak Kemenag, MUI, dan beberapa Ormas Islam diketahui langsung melakukan rapat koordinasi untuk membahas hal yang terjadi.

Seperti dilansir dari detik, usai berkoordinasi, MUI pun menyerahkan masalah itu sepenuhnya terhadap pihak Kepolisian. Namun, pihaknya sendiri mengamati bahwa apa yang ada di video tersebut bukanlah Al-Quran. Meski begitu, Subakir tetap menyebut hal itu sebagai sebuah kelalaian, walau pihak Elteha sendiri sudah mengaku bahwa tidak ada unsur kesengajaan di dalamnya.

“Kalau Al-Quran itu mestinya tulisannya bolak-balik. Saya menilai, itu adalah kertas yang dipakai untuk ngeprint ayat Al-Quran. Sehingga itu adalah kertas yang ada tulisan ayat Al-Quran,” ungkap Ketua MUI Kota Blitar Subakir di Polresta Blitar.

Sementara itu, Dimyati Khair, Nahasiswa Universitas Al-Azhar Cairo ini turut menyayangkan adanya kejadian tersebut. Baginya, dalam bentuk apapun, segala sesuatu yang berisikan kalam Allah harus diposisikan pada tempatnya.

“Menurut saya itu tidak menghormati kitab suci. Pokoknya sesuatu apapun yang tidak berada pada tempatnya, maka akan berdampak buruk,” ujar lelaki asal Cilegon tersebut kepada biem.co.

Ia pun berharap, lewat kejadian ini seluruh pihak bisa lebih memuliakan lagi Al-Quran sebagaimana mestinya. (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button