KabarTerkini

Gaksa Latih Puluhan Guru Menulis Puisi

KOTA CILEGON, biem.co — Menulis merupakan salah satu komponen penting dalam wilayah kebahasaan. Saat ini, kemampuan menulis yang dimiliki anak-anak terbilang minim. Hal itu dikarenakan sekolah-sekolah, bahkan kampus dengan jurusan Bahasan dan Sastra Indonesia, lebih banyak berkutat pada teori-teori kebahasaan dibandingkan praktik menulis itu sendiri.

Alasan itulah yang mendasari Gabungan Komunitas Sastra Asean (Gaksa) Indonesia mengajak guru-guru se-Kota Cilegon untuk berlatih menulis melalui Pelatihan Menulis Puisi.

Menurut Muhammad Rois Rinaldi, Koordinator Gaksa Indonesia sekaligus Tutor dalam pelatihan tersebut, guru adalah model bagi murid-muridnya. “Jika guru-guru menulis, maka murid-muridnya pun akan termotivasi menulis,” ujar Rois, kepada biem.co.

Pelatihan menulis puisi ini pun sukses digelar di Aula UPTD Disparbud Kota Cilegon, Kamis (11/10). Pelatihan yang diikuti oleh sebanyak 30 guru se-Kota Cilegon ini mendapat respon yang sangat positif. Terbukti, tak hanya guru Bahasa Indonesia saja yang turut hadir menjadi peserta.

“Alhamdulillah respon yang sangat baik. Harapan dari para guru yang hadir, meminta Gaksa untuk terus melaksanakan pelatihan untuk guru-guru agar dapat turut meningkatkan ilmu pengetahuan kesusastraan di sekolah-sekolah, baik umum maupun berbasis pesantren,” ungkap Rois.

gaksa
Muhammad Rois Rinaldi saat mentutori para peserta pelatihan menulis puisi. (Foto: Gaksa).

Selain memberikan pelatihan, Gaksa juga menyiapkan berbagai materi pendukung yang sangat mungkin dapat diterapkan oleh guru-guru di sekolah, seperti di antaranya teknik-teknik praktis menulis puisi dengan menghadirkan 7 model penulisan puisi yang mudah.

“Model-model yang kami berikan dapat dipertanggungjawabkan secara kebahasaan dan kesusastraan, serta dapat melatih intelektualitas,” ujar Presiden Lentera Indonesia ini.

Adapun nantinya, karya-karya peserta pelatihan menulis puisi guru se-Kota Cilegon ini akan diterbitkan dalam antologi. Namun, Sastrawan yang pernah meraih penghargaan Anugerah Puisi Dunia selama tiga tahun berturut-turut itu pun menyebut bahwa hal itu bukan menjadi tujuan utama.

Gaksa berharap, lewat pelatihan ini, kepercayaan diri para guru untuk menulis bisa tumbuh. Lebih dari itu, pihaknya ingin memberikan sumbangsih berupa metode pembelajaran di sekolah, serta mensinergikan kebutuhan pendidikan dan perkembangan kesusastraan mutakhir.

“Paling penting lagi, mencerdaskan anak bangsa melalui kesusastraan. Karena kesusastraan adalah jalan keempat menuju kebenaran. Karena bahasa dan kesusastraan adalah pintu pertama bagi semua ilmu pengetahuan,” tandas Rois.

Untuk diketahui, pelatihan menulis puisi untuk guru se-Kota Cilegon ini merupakan salah satu rangkaian Gebyar Bulan Bahasa yang digelar oleh Gaksa. Selanjutnya, Gaksa akan memberikan Pelatihan Cipta-Baca Puisi untuk Pelajar SMA (15 Oktober), Pelatihan Cipta-Baca Puisi untuk Pelajar SD (17 Oktober), Pelatihan Cipta-Baca Puisi untuk Pelajar SMP (18 Oktober), dan Pelatihan Menulis Esai untuk Mahasiswa (30 Oktober). (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button