biem.co – Persebaya Surabaya berhasil menundukkan Madura United pada semifinal Piala Presiden 2019 yang digelar di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura, Sabtu (6/4/2019) malam.
Dalam laga itu, Persebaya Surabaya dua kali tertinggal dari Madura United. Pertama, saat Alexander Rakic sukses menceploskan bola ke gawang Bajul Ijo. Yang membuat kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Laskar Sape Kerrab.
Namun kemudian berhasil disamakan oleh Otavio Dutra 1-1 melalui sundulan kepala menerima umpan tendangan sudut yang diberikan Damian Lizio.
Kedua, saat kemudian Alberto Goncalves kembali membawa Madura United unggul atas Persebaya Surabaya dengan skor 2-1 tujuh menit berselang.
Tetapi kekuatan mental para pemain Persebaya Surabaya benar-benar terlihat saat kemudian kembali menyamakan kedudukan dan kemudian memenangkan pertandingan melalui gol yang dilesatkan Amildo Balde dan Hansamu Yama.
Hasil kemenangan 3-2 atas Madura United kemudian mengantarkan anak asuh coach Djajang Nurdjaman atau akrab disapa Djanur ke Final Piala Presiden 2019 dengan agregat 4-2 untuk menghadapi Arema FC.
“Pertama kita panjatkan syukur pada Allah SWT. Pada malam ini pertandingan yang berat kita bisa melaju ke babak final. Sangat luar biasa, saya mengapresiasi kepada para pemain pada malam hari ini, secara pemain dan materi cukup komplet,” kata Djanur.
Djanur tak menyangkal jika kemenangan yang didapat timnya dengan susah payah. Kekuatan mental pemain menjadi salah satu kunci keunggulan Persebaya di Madura.
“Luar biasa kerja hari ini, militan, pressing, semua mereka kerahkan. Sehingga yang paling pasti, adalah punya mental yang luar biasa untuk Persebaya,” tambahnya.
Di awal, lanjut Djanur, saya sudah katakan pertandingan akan berjalan sengit dan seru, yang diuji dalam pertandingan ini bukan skill tetapi mental.
“Pertandingan mental dan pertandingan motivasi, yang punya keinginan untuk menang dia akan menang dan pemain kami membuktikan dalam pertandingan kali ini,” ungkap Pelatih asal Majalengka ini.
Menurut Djanur, mental pemain Persebaya Surabaya sudah teruji, sejak babak delapan besar lalu di Bandung. Dari catatan Djanur ada tiga pertandingan yang dimenangkan melalui comeback.
“Mentalnya sudah mulai kelihatan, mulai dari Bandung. Ketinggalan bisa terbalas. Selalu seperti itu. Sudah tiga pertandingan saya lihat. Artinya mereka sudah memiliki mental yang cukup kuat,” pungkasnya. (eys)