KOTA SERANG, biem.co – Provinsi Banten menjadi satu dari lima daerah dengan kontribusi ekspor terbesar dari dalam negeri. Hal itu disampaikan Kepala BPS RI tentang BRS (Berita Resmi Statistik) Nasional Suhariyanto dalam video video conference (vicon) di Kantor BPS Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Senin (15/4/2019).
Urutan peringkat pertama ditempati Provinsi Jawa Barat, disusul Jawa Timur, Kalimantan Timur, Riau, kemudian Provinsi Banten. Sementara untuk rincian berdasarkan persentansenya, Jawa Barat sebesar 18, 23 persen dari total ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 11,56 persen, Kalimantan Timur sebesar 10,36 persen, Riau 7,14 persen, dan Provinsi Banten sebesar 6,90 persen.
Menanggapi hal ini, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan bahwa Provinsi Banten diarahkan untuk memacu pertumbuhan industri orientasi ekspor besar khususnya untuk padat karya maupun industri kreatif atau UKM karena hal ini diyakini dapat menyerap tenaga kerja di Banten.
Baca Juga
Dinyatakan Gubernur, jika salah satu yang memberikan konstribusi terhadap nilai ekspor nasional dari Banten adalah produk industri kreatif. Banten kini masuk urutan ketiga nasional dimana urutannya pada kategori tersebut dengan urutan Jawa Barat sebesar 33,56%, Jawa Timur sebesar 20,85% dan ke tiga Provinsi Banten sebesar 15,6%.
Hal lain, Gubernur juga menanggapi rilis BPS lainnya terkait kenaikan angka IPM Banten yang capaiannya lebih tinggi dari target RPJMD pada tahun 2018. Baginya, peningkatan ini mengindikasikan bahwa kebijakan dan program pembangunan mampu mendongkrak angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, serta daya beli masyarakat.
“Saya akan terus upayakan lebih tinggi lagi dan terus kita tingkatkan, angka menunjukkan hasil yang nyata, yang dirasakan masyarakat,” ujar Gubernur.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Banten juga terus mendukung penguatan sumber daya manusia (SDM) industri dengan program link and match SMK dengan industri, peningkatan ekspor produk industri kreatif dan produk UMKM.
Industri padat karya andalan penyumbang ekspor di Provinsi Banten diantaranya berupa produk alas kaki, elektronik, tekstil. Hal ini pun telah menjadi kebijakan Gubernur Banten untuk pengembangan SDM industri melalui program link and match antara industri dengan SMK, saat ini sudah dilakukan 200 pelatihan dari 513 MoU dan tahun ini ditambah dengan target pelatihan sebanyak 10.000 tenaga kerja. (hh)