KOTA SERANG, biem.co — Perkembangan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan II 2019 kembali menunjukkan perlambatan yang dikontribusikan dari menurunnya pertumbuhan ekspor dan investasi.
Pertumbuhan ekonomi pada periode triwulan II tercatat hanya 5,35%, (yoy). Realisasi pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,44% (yoy). Meski turun, pertumbuhan ekonomi Banten masih diatas pertumbuhan Nasional sebesar 5,05% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten, Erwin Soeriadimadja mengatakan, perlambatan ekonomi tersebut antara lain disebabkan oleh Lapangan Usaha (LU) transportasi pergudangan sebesar -2,23% (yoy), ditambah lagi menurunnya kinerja net ekspor yang mengalami kontraksi sebesar -0,31% (yoy), seiiring turunya kinerja ekspor sebesar -1,01% (yoy).
“Faktor yang sangat mempengaruhi terutama dari sisi pengeluaran adalah meningkatnya komsumsi rumah tangga dan konsumsi Pemerintah, sementara investasi tumbuh rendah dan kinerja net ekspor Provinsi Banten menurun.” ujarnya pada konferensi pers di Kantor BI Banten.
Tidak hanya itu, realisasi pendapatan APBD Banten pada Triwulan II juga ikut mempengaruhi. Hal tersebut disebabkan belum optimalnya pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pencairan dana perimbangan.
“Realisasi pendapatan masih relatif rendah yaitu sebesar 38,7% dan lebih rendah dari triwulan II 2018 yang mencapai 57,9%.” tandasnya.
Sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten, transaksi no tunai melalui sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada triwulan II 2019 juga mengalami penurunan dibandingakn triwulan sebelumnya yakni tercatat sebesar Rp 9,57 Triliun. (iy)