KOTA SERANG, biem.co – Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Fatah Sulaiman mengajak mahasiswa untuk menyelesaikan sebuah masalah dengan berdialog bukan turun ke jalan.
Hal itu dikatakannya saat ditemui awak biem.co di ruang kerjanya disela kegiatan ‘Ada Opsi di Q&A’ yang merupakan puncak kegiatan Dies Natalis Untirta ke-38, Kamis (31/10/2019).
“Kami sengaja memberikan ruang dialog dengan agenda seperti ini kepada mahasiswa. Harapannya mahasiswa tidak turun ke jalan tanpa arah dan tujuan dalam menyalurkan aspirasi dan gagasannya,” katanya.
Fatah menilai budaya penyaluran aspirasi dengan cara turun ke jalan, cenderung menimbulkan chaos.
“Berbeda halnya dengan dialog yang justru akan lebih menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan di samping aspirasi juga tersalurkan,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Fatah mengungkapkan kegiatan ‘Ada Opsi di Q&A’ adalah hasil kolaborasi antara Untirta dengan Metro TV.
“Dalam kegiatan itu kami mendatangkan anggota DPR RI yang baru dilantik yang berjiwa muda dan milenial untuk kita bedah visi, misi dan kebangsaannya,” ungkap Fatah.
Selain itu, diadakannya kegiatan tersebut, lanjut Fatah terkait peringatan hari sumpah pemuda yang telah memasuki usia 91 tahun pada 28 Oktober lalu.
“Dalam kegiatan itu kita bisa bersama-sama memberikan masukan kepada anggota DPR RI terpilih yang mewakili milenial dalam bagaimana memikirkan bangsa ini untuk menuju target Indonesia maju ke depan dalam bingkai NKRI yang kita cintai,” tuturnya.
Diketahui, kegiatan yang dipandu oleh Andini Effendi dan Aviani Malik itu mendatangkan beberapa narasumber diantaranya Muhammad Farhan, Dyah Roro Esti Widya Putri, Dede Yusuf, Achmad Baidowi, Tommy Kurniawan, Soleh Solihun, Maman Suherman dan Yunarto Wijaya. (Eys)
