Terkini

Inginkan Jembatan, Warga Patia Bangun Sendiri

PANDEGLANG, biem.co – Puluhan  warga Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Banten, membangun jembatan dari pohon bambu, karena jembatan sebelumnya hanyut terbawa banjir.

Diketahui jembatan bambu yang dibangun warga di atas Sungai Cimoyan, Kecamatan Patia, itu sepanjang 40 meter dengan lebar kurang lebih satu meter.

Salah seorang warga, Entis Sumantri mengatakan, sejumlah warga yang melakukan gotong royong untuk membuat jembatan penyebrangan tersebut, karena prihatin melihat kondisi jembatan yang rusak akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu, sehingga harus kembali dibangun.

“Sebelumnya, bangunan jembatan yang hanyut oleh banjir tahun lalu merupakan jembatan bambu, yang menghubungkan Kampung Kubang Ceri Desa Idaman menuju Kampung Jati, Desa Cimoyan, Kecamatan Patia,” ucapya di lokasi, Senin (09/03/2020).

Sementara itu, Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Ilman mengatakan, warganya sekarang ini tengah membangun jembatan dari pohon bambu, sebagai perlintasan sungai Ciliman. Sebab jembatan yang dulu telah hanyut terbawa banjir, maka sekarang dibangun lagi jembatan baru dari bambu.

“Bangunan jembatan yang dulu juga terbuat dari bambu. Tapi telah hanyut oleh banjir tahun lalu, maka sekarang dibangun lagi jembatan baru,” ungkap Ilman.

Lanjut Ilman, jembatan bambu yang dibuat warga itu sepanjang 40 meter, karena Sungai Ciliman cukup lebar.

“Panjangnya 40 meter dan lebar sekitar 1 meter, yang terpenting ada perlintasan dulu buat warga,” katanya.

Menurutnya, jembatan tersebut memang sangat dibutuhkan oleh warga, karena selain menuju ke lahan pertanian juga menghubungkan dua desa di Patia, yakni Desa Idaman dan Cimoyan.

“Mudah-mudahan dengan telah dibuatnya jembatn bambu ini, bisa sedikit memudahkan warga dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya,” tuturnya.

Kades juga berharap, ke depan pemerintah bisa membangunkan jembatan secara permanen. Sehingga warga bisa lebih mudah dalam mengangkut hasil pertaniannya, karena jembatan bambu itu tidak bisa dilintasi oleh kendaraan, hanya bisa dilalui pejalan kaki saja.

“Kami sih berharapnya dibangun jembatan permanen. Supaya kendaraan roda dua juga bisa masuk,” ucapnya. (sopian)

Editor: Irwan Yusdiansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button