KENDAL, biem.co – Sobat biem, hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar pulau Laki dan pulau Lancang Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia terkhusus bagi keluarga para korban.
Salah satu korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 diduga warga Desa Taman Gede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal bernama Kolisun (35) yang beristri Evi (30) warga Desa Semparuk RT 39 RW 12 Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dan telah dikaruniai 3 anak.
Sa’adah (68) ibu kandung Kolisun (35) hanya bisa pasrah jika benar anaknya meninggal dunia karena kecelakaan pesawat yang ditumpanginya.
“Saya mendapat kabar dari istinya bahwa Kolisun salah satu korban Sriwijaya Air, anak saya beristri orang Sambas dan menetap disana bersama istri dan anaknya,” kata Sa’adah sambil menunjukan foto korban dan istrinya Senin (11/1/2021) di rumahnya.
Masih kata Sa’adah, bahwa anaknya Kolisun berprofesi sebagai pedagang alat-alat dapur dan pakaian. Kolisun bolak/balik Solo-Sambas. Ia belanja di Solo dan barang dagangan dijual di Sambas Kalimantan Barat. “Salah satu anaknya di pesantrenkan di Jawa Timur kadang dia juga mampir dulu sebelum belanja ke Solo,” kenangnya.
Sementara itu, Munadi Kepala Desa Taman Gede Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal membenarkan bahwa Kolisun merupakan salah satu warganya, tetapi sudah domisili di Sambas Kalimantan Barat mengikuti istrinya. “Benar dia itu warga Desa Taman Gede karena beristri orang Sambas dia pun pindah ke sana,” terang Munadi.
Senada dengan Munadi, Kapolsek Gemuh Polres Kendal AKP Abdullah Umar menuturkan korban sudah domisili tetap di Sambas. “Korban setiap tahun pulang ke rumah orang tuanya, kadang menyempatkan mampir sebelum belanja di Solo,” pungkasnya. (Yadi)