Kabar

Dewan Pengarah BPIP: Bencana Alam Harus Jadi Renungan Bersama

JAKARTA, biem.co — Bencana alam yang terjadi sejak bulan ini di sejumlah daerah di Indonesia menjadi keprihatinan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Ahmad Safii Ma’arif.

Menurut seorang ulama dan cendekiawan Indonesia itu, musibah yang datang silih berganti tersebut diharapkan menjadi renungan betapa lemahnya manusia di mata sang pencipta.

“Di samping serangan maut Covid-19, Indonesia juga dihantam berbagai musibah dan bencana alam seperti pesawat jatuh, banjir di Kalimantan Selatan, tanah longsor di Jawa Barat dan gempa bumi di Sulawesi Barat. Semoga semua musibah ini akan semakin menginsafkan kita betapa lemahnya manusia ini,” ucapnya, Minggu (17/1/2020).

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu mengajak kepada stakeholders untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan dalam menjaga alam, sehingga tidak terjadi bencana.

“Perlu ada semangat persatuan dan persaudaraan sebangsa dan setanah air. Perlu selalu dipupuk dan dihidupkan terus menerus. Hanya dengan modal itulah kita bisa bertahan dengan selamat,” tegasnya.

Dirinya juga mendorong stakeholders untuk semangat bergotong royong membantu korban yang terdampak bencana, baik di Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan bencana longsor di Jawa Barat.

“Peristiwa ini juga memanggil kita untuk bersama-sama untuk membantu sesame,” sambungnya.

Dirinya menjelaskan, bahu membahu dan gotong royong secara materil, moril merupakan kewajiban setiap kelompok maupun individu manusia untuk mengurangi beban korban.

“Dengan cara tersebut merupakan bentuk keprihatinan kita sebagai makhluk sosial berlandaskan Pancasila,” terangnya.

Ia juga mengingatkan, semua bencana yang terjadi di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.

“Tidak hanya pemerintah, akan tetapi setiap kelompok dan individu. Kita harus memiliki rasa prihatin dan kasih sayang dengan setiap manusia,” tuturnya. (ER)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button