biem.co – Sobat biem, kekerasan antara pengunjuk rasa antikudeta dan aparat keamanan di Myanmar terus meningkat. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lebih dari 50 orang warga sipil tewas akibat bentrokan yang terjadi.
Menindaklanjuti hal tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Iza Fadri mengatakan WNI (Warga Negara Indonesia) yang tidak punya kepentingan dan kegiatan agar pergi dari Myanmar menyusul memburuknya situasi keamanan pasca kudeta militer.
“Kita sampaikan agar WNI yang tidak punya kepentingan dan kegiatan agar meninggalkan Myanmar,” katanya dikutip dari CNNIndonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini Myanmar mengalami krisis politik setelah angkatan bersenjata Tatmadaw menahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan mengumumkan kudeta pada 1 Februari lalu.
Selain Suu Kyi, Tatmadaw menahan sejumlah pejabat pemerintahan sipil lain, seperti Presiden Myanmar, Win Myint, dan sejumlah tokoh senior partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Tatmadaw juga mengumumkan status darurat militer selama satu tahun. (Eys)