LEBAK, biem.co — Beberapa guru dan kepala sekolah (kepsek) Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mengaku resah akibat adanya oknum wartawan yang selalu menggunakan modus silaturahmi dan memojokkan pihak sekolah dengan pertanyaan-pertanyaan dan berujung meminta uang kepada kepala sekolah atau bendahara sekolah dengan dalih pembuatan profil berita.
Asep, salah satu bendahara sekolah MI yang ada di Kecamatan Malingping mengatakan, jika dirinya pernah didatangi oleh tiga orang oknum yang mengaku sebagai wartawan hingga mendatangi ke rumah dengan alasan untuk bersilaturahmi.
“Meraka (oknum wartawan) menawarkan proposal untuk kegiatan anak yatim. Karena saya merasa sudah kenal dan menghormati mereka, maka saya pun ikut berpartisipasi dengan memberikan uang sebesar Rp500 rIbU,” kata Asep ketika dihubungi lewat pesan WhatApp, Minggu (25/4/2021).
Asep menjelaskan, setelah diberikan uang partisipasi dikira akan langsung pulang. Namun, mereka masih saja ada upaya untuk memojokkan dirinya dengan pertanyaan-pertanyaan, hingga akhirnya mereka meminta uang lagi sebesar Rp1 juta dengan alasan nanti akan dibuatkan berita positif.
“Saya merasa tidak asing melihat para oknum wartawan tersebut, karena oknum wartawan tersebut sering datang ketika ada pencairan dana BOS, bahkan pada bulan kemarin mereka sudah datang tiga kali ke sekolah,” ucapnya.
Sementara itu, Deni, Kepala Sekolah MI Mathla’ul Anwar Bolang mengaku pernah mengalami hal yang sama beberapa bulan kemarin. Bahkan dirinya pernah membayar biaya publikasi sebesar Rp3 juta.
“Saya merasa takut Pak, karena ada ancaman dari oknum wartawan yang akan mempublikasikan hal negatif, maka saya pun terpaksa memberikan uang,” ujarnya.
Deni menambahkan, jika yang datang ke sekolahnya berjumlah 5 orang dengan menggunakan mobil pribadi.
“Terus terang saya merasa resah dengan adanya oknum wartawan tersebut yang selalu meminta uang, bahkan saya juga sering diteleponin oleh nomor-nomor baru yang saya duga itu dari oknum wartawan,” pungkasnya. (sd)
