biem.co — Penulis Tere Liye angkat bicara terkait rencana pengangkatan 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinonaktifkan menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Polri.
Tere Liye mengatakan bahwa rencana tersebut bagi dirinya sangat janggal dan terkesan menggelitik. Hal itu disampaikan Tere Liye melelui unggahan Facebooknya.
“Kocak. Sangat-sangat kocak. Kalian yang selama ini selalu berisik soal taliban, dan lain-lain. Tidakkah kalian melihat betapa kocak semua drama ini? Yang satu tetap saja selalu pengin jadi pahlawan,” tulisnya, dikutip Rabu (29/9/2021).
Menurut Tere Liye, rencana pengangkatan 56 pegawai KPK non-aktif untuk dipekerjakan di lingkungan Polri sangat membingungkan.
“Duh Gusti, jika penyidik-penyidik ini bisa jadi ASN Polisi, kenapa mereka tidak bisa jadi ASN KPK? Apa sih masalahnya di hati kalian? Kok bisa gitu loh? Bukannya mereka sudah tidak bisa ‘diluruskan’ lagi? Sekarang mendadak mereka bisa jadi ASN Polisi? Ribeeet! Jadikan saja mereka ASN KPK, kan beres gitu loh?” tanyanya.
Rencana tersebut bukan malah diapresiasinya, melainkan membuat sang penulis justru merasa mules.
“Dan netizen ada yang bersorak memuja manuver canggih ini. Dik, kamu benar-benar luput menyaksikan ini teh bikin mules lihatnya. Hilang sudah logika yang tersisa. Semua dianggap lucu-lucuan saja. Amatir!” pungkasnya. (as)
