KOTA SERANG, biem.co — Ada yang menarik pada prosesi sidang akhir (skripsi) di Universitas Primagraha (UPG) Kota Serang. Pasalnya mahasiswa yang akan melakukan sidang, tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran tim penguji yang berbeda dari biasanya. Pada kesempatan itu, UPG menghadirkan pelawak legendaris Empat Sekawan, H. Komar yang saat ini telah bergelut di dunia pendidikan sebagai akademisi, serta tokoh lainnya seperti H. Bahrul Ulum (Ketua DPRD Kabupaten Serang, dan Praktisi Manajemen John Chaidir (suami dari Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah). Sabtu (13/11/2021).
Barang tentu dengan kehadiran mereka membuat mahasiswa yang sedang diuji merasa senang dan tidak sedikit pula yang gugup. Bagaimana tidak, mahasiswa yang diuji satu ruangan dengan para tokoh berpengalaman.
Wakil Rektor I Universitas Primagraha, Syaechurodji menyampaikan, kehadiran dosen kehormatan yang dari unsur akademisi, politisi, dan praktisi itu dalam rangka memberikan motivasi dan pengalaman baru bagi calon sarjana sebelum benar-benar bergelut di luar kampus.
“Sengaja kami hadirkan dosen kehormatan dari unsur akademisi, politisi, dan praktisi, tentu saja dalam rangka meningkatkan motivasi serta meningkatkan kompetensi calon sarjana. Apalagi ini yang hadir adalah public figure, H. Komar yang sekarang konsen di bidang pendidikan, Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum serta Praktisi Manajemen John Haidir. Hal ini tentu saja akan menambah motivasi bagi mereka (mahasiswa yang sedang diuji),” ujarnya.
Ia juga mengatakan, tokoh yang hadir ini diperbolehkan menanyakan/menguji hasil dari tugas akhir (skripsi) mahasiswa, dalam rangka menilai sejauh mana kemampuan dari mahasiswa dari sisi teori, praktik serta implementasinya.
“Responsnya macam-macam, ada yang antusias menjawab, ada juga yang gugup. So far Alhamdulillah mahasiswa yang diuji semuanya mampu menjawab dan mempertanggungjawabkan skripsinya. Semoga dengan ini mereka bisa fight di luar kampus,” jelasnya.
Komar atau yang akrab disapa Abah Komar mengapresiasi momen ini. Menurutnya, calon sarjana harus memiliki beberapa keahlian.
“Sebagai insan terpelajar yang nantinya terjun di masyarakat, mahasiswa haruslah mempunyai empat kecerdasan, diantaranya EQ atau emotional quotient, imajinasi dan kreativitas yang termasuk dalam IQ, kecerdasan spritual atau spiritual quotient, serta execution quotient. Jika sudah menguasi itu, Insya Allah bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berpesan bagi mahasiswa harus mampu mengelaborasi pemahaman terhadap tugas akhirnya (skripsinya).
“Mungkin mereka gugup yah, berhadapan dengan saya yang tiba-tiba hadir. Tapi its ok, semua yang diuji, mayoritas menguasai materi skripsinya. Tinggal terus dilatih dan ditingkatkan kompetensinya setelah masuk dunia kerja,” pungkasnya. (iy)
