biem.co – Setelah sempat tertunda beberapa tahun silam karena pandemi Covid-19, Yayasan Pendidikan Informatika (YPI) dan Yayasan Rachmatoellah Siddik (YRS) menyelenggarakan Haul ke-17 Almarhum Almagfurlah H. Mochammad Rachmatoellah Siddik, Sabtu (28/5).
Haul kali ini mengambil tema “Meneladani Perjuangan Melahirkan Generasi Bermutu”. Selain dihadiri oleh keluarga besar H. Mochammad Rachmatoellah Siddik, Yayasan Pendidikan Informatika, serta Civitas Akademik Universitas Serang Raya (Unsera), pada kesempatan kali ini juga hadir penceramah kondang, Ustad Subki Al-Bughury.
“Hari ini adalah tepat 27 Syawal ayahanda wafat, dan saya teringat bahwa Syekh Nawawi Tanara Albantani wafatnya 26 Syawal. Jadi ini beriringan,” ujar H. Mulya R. Rachmatoellah, Lc., M.Hum. selaku Ketua Yayasan Pendidikan Informatika sekaligus ananda dari almarhum H. Mochammad Rachmatoellah Siddik.
Haul ke-17 ini bertempat di Rachmatoellah Convension Hall.
“Ini adalah Rachmatoellah Convension Hall. Ini kami dedikasikan namanya nama almarhum. Ini inspirasinya dari daerah Boston dan British, untuk desain dan sebagainya,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, H. Mulya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyempatkan hadir dan turut mendoakan almarhum.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu yang hari ini sudah datang. Mudah-mudahan Allah SWT catat menjadi pahala yang berlimpah,”
Pada kesempatan ini hadir pula salah satu murid kebanggaan almarhum dan bercerita bagaimana kisahnya sebagai murid dari H. Mochammad Rachmatoellah Siddik.
“Beliau dikenal sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab, bukan hanya terhadap sekolah, tetapi juga terhadap anak didiknya. Almarhum juga sangat mementingkan kepentingan anak didiknya,” terang Dr. Rizullah, M.B.A.
“Beliau mendidik anak-anaknya dengan disiplin yang tinggi. Sebelum guru-guru yang lain datang, beliau sudah berdiri di depan sekolah, hingga keliatan siapa yang terlambat datang dan langsung disetrap. Tapi saya kira itu membekas pada diri saya, karena setelah saya memasuki dunia pekerjaan, dan kebetulan pekerjaan saya di dunia perbankan, disiplin itu menjadi modal besar bagi saya,” lanjutnya.