CILEGON, biem.co – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian berharap agar Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Syam dapat menjadi lembaga pendidikan Al-Quran terdepan di Indonesia. Hal itu disampaikan Helldy saat memenuhi undangan Tasyakuran Milad ke-5 Pesantren Ibnu Syam yang berlokasi di Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Jumat 4 Agustus 2023 malam.
“Saya berharap tema yang diusung hari ini menjadi doa kita semua untuk menjadikan Pesantren Ibnu Syam sebagai Kelembagaan Pendidikan Al-Quran yang terdepan di Indonesia,” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Jumat 4 Agustus 2023.
Menurut Helldy, Pesantren Ibnu Syam merupakan lembaga pendidikan yang menjadi kebanggan Kota Cilegon. “Pesantren ini telah menunjukan menjadi kebanggaan Kota Cilegon di kancah Nasional. Kami doakan kedepan jauh lebih baik lagi, terutama dalam pendidikan berbasiskan Al-Quran,” tuturnya.
Helldy mengaku takjub terhadap Pesantren Ibnu Syam yang telah membangun santri berakhlak mulia. “Saya takjub, di pesantren ini mengedepankan pendidikan akhlak. Ini menjadi hal yang penting bagi kami untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045 berbasiskan pendidikan Al – Quran. Kami Pemerintah Kota Cilegon akan support terhadap hal-hal seperti ini,” akunya.
Dalam hal ini, Helldy menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pesantren Ibnu Syam yang telah membawa Cilegon dikancah Nasional. “Saya ingin apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pesantren Ibnu Syam yang telah membawa Cilegon menasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Ibnu Syam, KH Ahmad Slamet Ibnu Syam menjelaskan bahwa bahwa sejak pendiriannya pada tahun 2018, Pesantren Ibnu Syam telah tumbuh pesat. Awalnya pesantren tersebut beroperasi dari bangunan rumah yang merupakan peninggalan orang tuanya dengan hanya diisi 8 santri dan 1 guru. “Seiring berjalannya waktu, kini jumlah santrinya telah bertambah menjadi 500 orang yang didukungan 60 guru dan 100 staf,” jelasnya.
Santri-santri tersebut, tambah Ahmad, datang dari berbagai daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke yang meliputi Kalimantan, Sulawesi, Aceh, dan juga Kota Cilegon sebagai daerah berdirinya Pesantren Ibnu Syam. Dalam kurun waktu 5 tahun, Pesantren Ibnu Syam telah menghasilkan tahfidz-hafidz, dan hafidzah sebanyak 85 orang dengan rata-rata setiap tahunnya terdapat 20 orang yang berhasil menjadi hafidz dan hafidzah. “Salah satu santri dari Pesantren Ibnu Syam ini telah dipilih menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang Seminar Al-Quran Internasional di Malaysia. Kami berharap keberhasilan tersebut dapat memberikan dukungan dan semangat bagi pesantren untuk terus meningkatkan fasilitas dan kualitas di masa yang akan datang,” tambahnya.
Ahmad mengaku, Pesantren Ibnu Syam akan terus berkomitmen dalam membimbing santri agar bisa menguasai dan menghafal Al-Quran, sehingga para santri Ibnu syam bisa menjadi ahli Al-Quran seusai dengan visi dari pesantren. “Mudah – mudahan visi kami tersebut bisa di ridhoi oleh Allah SWT,” katanya. (Red)