PANDEGLANG, biem.co – Kehadiran para seniman dan budayawan Pandeglang tentunya memiliki kontribusi penting dalam membangun identitas kultural masyarakat Pandeglang.
Kesenian dan budaya Pandeglang telah menjadi elan vital bagi Pandeglang.
Komitmen kuat seniman dan budayawan Pandeglang dalam melestarikan seni budaya tersebut telah mendapat apresiasi yang sangat luas. Bahkan, karya dan gagasan mereka kerap diundang dalam forum-forum kebudayaan di level nasional dan internasional.
H. Dedi Saeful DM, Owner Wisata Air Tirta Persada DM sekaligus Ketua GRIB Jaya DPC Pandeglang menyerahkan tali asih kepada puluhan seniman dan budayawan setempat sebagai bentuk komitmen memberikan perhatian kepada penggiat seni dan budaya lokal.
“Jangan dilihat besarannya, tapi ini sebagai bentuk silaturahim kami terhadap para pelaku seni budaya di Pandeglang,” kata H. Dedi Saeful DM pada acara pertemuan dengan seniman dan budayawan di Bale Budaya Pandeglang, Sabtu 6 April 2024.
Pada momentum itu, H. Dedi Saeful DM mengajak para seniman dan budayawan setempat untuk terus berkolaborasi gotong royong baik swasta dan pemerintah daerah dalam memajukan seni budaya daerah.
Peran seniman hingga budayawan cukup signifikan dalam mendukung pengembangan pariwisata di Pandeglang.
“Tanpa seniman dan budayawan Pandeglang, maka kita tidak mengenal karya kebudayaan dan kemanusiaan. Mari kita peduli untuk mereka,” ujar H. Dedi Saeful DM.
Dikatakan, pemberian bingkisan ini sebagai bentuk terima kasih dan kepedulian kepada para seniman dan budayawan Pandeglang yang ada di wilayah Pandeglang. Bingkisan juga diberikan kepada para seniman, budayawan, juga pejuang tradisi. Karena selama ini kurang diperhatikan.
“Mereka eksis dan terus menjaga tradisi budaya leluhur tanpa pamrih. Maka kami mengetuk berbagai pihak untuk peduli kepada pejuang tradisi ini,” jelas pria yang juga Ketua GRIB Jaya DPC Pandeglang ini.
“Sudah seharusnya, bagi yang memiliki rejeki lebih untuk bisa memberikan perhatian kepada mereka. Kami siap menyalurkan kepada yang berhak sesuai amanat yang diberikan,” jelasnya.
Tirta Nugraha Pratama, Ketua Pandeglang Creative Hub mengungkapkan, kegiatan pemberian bingkisan lebaran seyogyanya dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
” Tali Asih Lebaran untuk Seniman dan Budayawan Pandeglang ini bukanlah sekadar acara seremonial yang menjadikan mereka sebagai objek. Melainkan sebagai bentuk uluran tali kasih kepada mereka yang merupakan para pahlawan kebudayaan. Sekaligus uluran tali sayang kita kepada saudara sebangsa dalam bingkai kasih sayang kemanusiaan,” ungkap Tirta.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua donatur,” ungkap Tirta.
Selain itu, kegiatan ini, Pandeglang Creative Hub juga rutin setiap moment penting untuk menggelar pembagian sembako gratis untuk yatim ataupun warga yang tidak mampu.
“Kegiatan seperti ini adalah salah satu Komitmen Pandeglang Creative Hub, karena bagi kami buah dari keberagamaan adalah gerakan sosial,”ungkapnya.
Tentunya kepercayaan itu tidak datang begitu saja, tapi datang berkat kekompakan stakeholders semua. Seniman dan budayawan seyogyanya harus saling kompak, berkolaborasi bersama-sama pemerintah daerah untuk terus melestarikan kebudayaan.
Dan harapan masyarakat tentunya kepada para seniman dan budayawan untuk senantiasa merespon perkembangan dunia seni secara global dan universal.
Eko Supriatno, Ketua Pembina Pandeglang Creative Hub dan juga inisiator gagasan Tali Asih ini mengungkapkan bahwa dalam membangun dan mengembangkan kebudayaan ternyata bukan tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan tugas seluruh ekosistem budaya.
“Partisipasi aktif seluruh pihak akan memberi dampak yang signifikan dalam pegembangan dan pemanfaatan budaya di Pandeglang. Para seniman dan budayawan perlu terus berjuang dan melakukan aksi nyata dalam mendukung masa depan yang lebih baik bagi umat manusia dan juga alam sekitar”. ungkap Eko.
Para seniman dan budayawan dapat melakukan tindakan seperti mengangkat isu-isu yang sensitif melalui karya seni, melakukan aktivitas sosial seperti aksi turun ke jalan dan kampanye sosial, serta membuka dialog dan diskusi terbuka tentang isu-isu penting yang berada di masyarakat.
Para seniman dan budayawan dapat pula menjadi penyampai nilai-nilai kepedulian dan kepekaan melalui media sosial dan video-sharing. Dengan membagikan konten-konten yang edukatif mengenai pentingnya kebersamaan dan kerjasama, para seniman dan budayawan dapat membantu mengubah sikap menyeluruh dalam masyarakat.
“Bagi kami, karya yang baik itu adalah karya yang dapat mengajak banyak orang untuk melakukan refleksi dan membawa nilai-nilai kebaruan. Pemberian Tali Asih Lebaran adalah bentuk kepedulian, empati, perhatian, dan rasa tanggung jawab berkebudayaan. Pemberian tali asih kepada seniman dan budayawan seyogyanya harus rutin terus tiap tahunnya dilaksanakan, sebagai wujud bentuk kepedulian masyarakat dan pemerintah pada kesenian dan kebudayaan.” tutup Eko. (Red)