JAKARTA, biem.co – Timnas Indonesia bermain imbang 0-0 melawan Tanzania pada laga training match di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (2/6). Pada laga ini, pelatih Shin Tae-yong hampir memainkan seluruh pemainnya, termasuk debutan Malik Risaldi.
Indonesia mendominasi pada pertandingan ini, namun sejumlah peluang tidak dapat menjadi gol. Meski begitu, laga ini menjadi pemanasan sebelum melawan Irak (6/6) dan Filipina (11/6) mendatang.
Pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa pertandingan ini memang bertujuan untuk mengembalikan kondisi fisik dan melihat performa pemain setelah libur kompetisi.
“Memang seperti apa yang dibicarakan sebelumnya, hasil tidak begitu penting, saya hanya ingin melihat keseluruhan kondisi pemain, fisik, dan juga lainnya. Saya juga akan mengevaluasi performa para pemain di laga tadi, termasuk soal sentuhan bola yang kurang dan komunikasi juga,” kata Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut mengaku kondisi para pemain belum ke performa terbaik. Meski begitu, dia optimistis pemain akan menampilkan penampilan terbaik saat melawan Irak dan Filipina mendatang.
“Memang para pemain merasakan capek ya, tetapi dengan selesai laga ini pastinya akan meningkat cepat dan baik. Apalagi besok recovery serta istirahat, tanggal 4 dan 5 Juni itu masuk periode penyesuaian kondisi, dan saya akan mempersiapkan tim lebih baik. Irak tim terbaik di grup kita, skuad mereka sangat bagus, bukan lawan mudah bagi kami, tetapi ini laga kandang, jadi saya akan memaksimalkan semuanya agar di laga nanti dapat hasil baik,” pungkas Shin Tae-yong. (Red)
Erick Thohir Nilai Pemain Pelapis Timnas Indonesia Tunjukkan Kualitas
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menilai kualitas para pemain pelapis timnas Indonesia semakin baik. Hal itu diungkapkan seusai Indonesia bermain imbang, 0-0 melawan Tanzania di laga training match yang berlangsung di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (2/6).
“Dilaga uji coba tadi, semua pemain kita turun dan kita lihat kualitasnya mulai merata karena serangan ke Tanzania tidak kendur di babak kedua. Ini yang saya inginkan agar kita punya dua kali sebelas timnas senior yang benar-benar kuat,” ujar Erick seusai laga yang disaksikan 5831 penonton tersebut.
Oleh karena itu, Erick tidak terlalu mempersoalkan hasil imbang yang diraih skuad Garuda jelang dua laga terakhir babak kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua zona Asia. Timnas akan menghadapi Irak pada 6 Juni dan lima hari kemudian, 11 Juni giliran Filipina akan menjadi lawan terakhir Asnawi Mangkualam dkk.
“Target utama adalah meraih tiga poin di dua laga terakhir itu sehingga kita bisa lolos ke babak ketiga bersama 17 negara Asia lainnya untuk berebut tiket Piala Dunia. Imbang lawan Tanzania saya ibaratkan masa adaptasi lagi bagi pemain untuk makin kompak,” lanjut Erick.
Erick menganalogikan hasil imbang itu sebagai periode warming up, sebelum tampil maksimal di laga sesungguhnya, seperti saat timnas U-23 menuju Piala Asia U-23 di Qatar lalu.
“Hal ini pernah kita alami sebelum Piala Asia U-23 lalu. Kita kalah di ujicoba lawan UEA dan Arab Saudi. Tapi di turnamen sebenarnya, kita bisa kalahkan tim kuat seperti Australia Jordania, dan Korsel. Artinya, pasti ada hal yang bermanfaat dan diraih dari hasil imbang itu,” ujarnya.
Dalam laga uji coba melawan Tanzania yang menempati peringkat FIFA 119, timnas Indonesia menurunkan seluruh pemain yang masuk line-up. Bahkan pemain yang jarang diturunkan, seperti Muhammad Ferrari, Malik Risaldi, dan Dimas Drajad ikut berlaga, termasuk beberapa para pemain U-23 yang belum lama ini mencetak prestasi di Piala Asia U-23 Qatar. (Red)
Marselino Fokus Jelang Laga Indonesia versus Irak dan Filipina
Gelandang timnas Indonesia, Marselino Ferdinan mengatakan bahwa hasil imbang 0-0 melawan Tanzania untuk mengembalikan kebugaran dan kondisi fisik jelang laga Irak (6/6) dan Filipina (11/6) mendatang.
Laga training match Indonesia versus Tanzania dihelat di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (2/6). Pada laga ini, pelatih Shin Tae-yong hampir memainkan seluruh pemainnya, termasuk pemain debutan Malik Risaldi.
Indonesia mendominasi pada pertandingan ini, namun sejumlah peluang yang didapat Indonesia tidak dapat menghasilkan gol.
“Memang pemain ada yang baru beres liganya, ada yang sudah stop lama karena musim selesai. Kami sebenarnya tidak banyak berubah di tim, soal komunikasi antar pemain, sedang kami coba benahi, karena setiap pemain pasti beda-beda karena dari klub beda-beda, apalagi di klub dan timnas juga berbeda,” kata Marselino.
“Saya banyak ambil pelajaran dan pengalaman di Piala Asia U-23 kemarin, kita berubah secara keseluruhan, secara tim, apalagi kami membawa permainan dari U-23 ke senior, dan semua berjalan seimbang dan baik,” tambahnya.
Setelah laga ini, Marselino focus untuk pertandingan melawan Irak dan Filipina. Apalagi dua laga tersebut bermain di kandang sendiri yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Kita siap lawan Irak dan Filipina. Kita tidak lihat apa pun, kita harus memenangi semua laga sisa, kondisi pemain saya tegaskan siap untuk menghadapi laga selanjutnya,” tukas pemain yang bermain di KMKZ Dainze, Belgia tersebut. (Red)