BANTEN, biem.co – UPA Perpustakaan Untirta melakukan reakreditasi perpustakaan usai menjalankan tahapan evaluasi dalam pelayanan perpustakaan di Untirta, serta telah melaksanakan relevansi koleksi buku dan bahan pustaka lainnya, rencana kegiatan workshop, bedah buku, literasi informasi, serta optimalisasi sosial media dan website.
Reakreditasi ini dihadiri oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., Ketua SPI Prof. Dr. Rudi Zulfikar, SE.Ak., M.Si., M.M., C.A., Kepala UPA Perpustakaan Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum., Para Kabiro, Kepala UPA, Kabag, Pokja dan staf. Hadir juga Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional Dr. Adin Bondar, M.Si., (daring) dan asesor reakreditasi Renda Khris Ardhi Artha, S.Sos., M.Si., dan Mery Rosmala, S.Sos.
Dr. Adin menuturkan, penyelenggaraan perpustakaan universitas harus sesuai dengan standar pendidikan nasional kita karena eksistensi perpustakaan perguruan tinggi menjadi instrumen yang sangat penting dan dalam upaya penjaminan mutu dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
“Perubahan lingkungan yang sangat dinamis saat ini saya mengutip laporan dari ‘world economy forum’ perubahan dinamis saat ini melalui perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan terjadi disrupsi terutama dalam bidang pekerjaan. Universitas berperan penting dalam masa dimana pada saat ini ‘human resources’ mulai banyak digantikan oleh mesin canggih.
Maka dari itu kita membutuhkan manusia yang memiliki kemampuan arah kecakapan yang harus dimiliki. Oleh karena itu perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat ini harus dibarengi dengan SDM yang cakap dalam literasi ini. Harus Inovatif, kreatif dan produktif. Dapat meningkatkan lapangan kerja. Maka Pembudayaan kegemaran membaca adalah kuncinya dan dalam wujud fasilitas memadai seperti perpustakaan yang memiliki standardisasi akreditasi yang unggul dengan beberapa instrumennya,” ujarnya.
Dr. Firman mengatakan, Perpustakaan Untirta pernah mendapatkan akreditasi B di tahun 2016-2019, dan hal ini menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi tersebut. “Kalau kita melihat secara ‘real’ atau ‘eksisting’ hari ini dari sisi sarana dan prasarana lebih berkembang, dan kami yakin betul bahwa perpustakaan Untirta hari ini bisa mendukung tridharma perguruan tinggi di Untirta. SDM kita pun sudah unggul karena 97 persen SDM yang sudah tersertifikasi,” katanya.
“Kami sekarang juga menguatkan aktivitas yang tentu akan menunjang kinerja civitas termasuk menggencarkan sosialisasi ke mahasiswa baru dan juga menyebar ke seluruh fakultas ke pasca sampai ke jurusan sehingga akses ke perpustakaan meningkat drastis. Aktivitas lain seperti pustakawan masuk desa, bedah buku, ‘workshop’, festival hari buku dan aktivitas lain juga sudah dilakukan guna mendukung upaya Untirta sebagai menara air bagi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara Prof. Fatah menegaskan, sebagai kampus yang memiliki visi ‘healthy, integrated smart and green’, perpustakaan Untirta kini sudah menjadi wahana yang nyaman bagi pengunjung atau pembaca. Selain pelayanan internal, perpustakaan Untirta juga melayani masyarakat terutama masyarakat sekitar kampus seperti diadakannya Kampung Literasi Taman Barang. Bermitra dengan pemerintah daerah dan pusat serta rutin dalam agenda yang bersifat kebudayaan dan seni.
“Ini menjadi area utama tempat kita berkiprah, perpustakaan mendesain inisatif literasi desa di sekitar kampus dan diperkaya dengan digital literasi. Perpustakaan kita SK-kan agar terintegrasi dengan perpustakaan di fakultas dan Pascasarjana. Kemudian kalau dulu berbasis sekat ruangan, kita inovasi untuk jadi ruang terbuka yang nyaman, penuh kreativitas. Bukan hanya soal datang, pinjam buku, simpan buku dan denda, itu budaya lama. Mari kita bangun perpustakaan yang penuh kreativitas, dengan banyaknya ‘sharing knowledge’, dan melaju kencang untuk perkembangan Untirta ke depan,” tegas Rektor. (Red)