Eko SupriatnoKolom

TNI-Polri dalam Gelombang Zaman

BANTEN, biem.co – Gemuruh zaman yang terus bergerak, ada dua pilar yang tegak berdiri, menjaga denyut nadi bangsa ini: TNI dan Polri. Mereka lebih dari sekadar seragam dan senjata, lebih dari sekadar sebuah institusi. Mereka adalah jiwa-jiwa yang mengabdi pada tanah air, penjaga kedaulatan, dan penegak keadilan. Dalam setiap langkah, mereka adalah representasi negara—bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi dalam menegakkan prinsip-prinsip yang membentuk bangsa ini.

Presiden Prabowo Subianto pernah berpesan dengan tegas, “Ciri khas negara gagal adalah tentara dan polisi yang gagal.” Kata-kata itu bukan sekadar peringatan, tetapi cermin dari betapa vitalnya peran TNI dan Polri dalam menjaga eksistensi negara. Mereka adalah fondasi yang menopang rumah besar bernama Indonesia. Tanpa mereka, tatanan ini bisa runtuh, lenyap dalam pusaran ketidakstabilan.[1]

Namun, seperti api yang mampu menghangatkan sekaligus membakar, menjaga negara bukanlah tugas sederhana. TNI dan Polri tidak hanya dihadapkan pada ancaman nyata yang datang dari luar, tetapi juga pada tantangan internal yang sering kali tak terlihat oleh mata kasat. Di era yang penuh dengan perubahan cepat—globalisasi yang mengaburkan batas, teknologi yang memaksa kita bergerak lebih cepat, dan dinamika sosial-politik yang semakin kompleks—kedua institusi ini harus beradaptasi, tanpa kehilangan esensi dari tugas utama mereka: melindungi rakyat dan menjaga keutuhan bangsa.[2]

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Kehadiran mereka di tengah masyarakat bukanlah untuk menekan, melainkan untuk menjaga. Mereka adalah penjaga yang memastikan bahwa dalam setiap langkah yang kita ambil, kita tidak menyimpang dari jalan yang benar. Mereka adalah garda terdepan yang membentengi kita dari kehancuran, namun juga menjadi jembatan yang menghubungkan rakyat dengan masa depan yang lebih baik. Dalam kebijaksanaan yang mereka pegang, ada kekuatan yang lebih besar dari sekadar senjata—yaitu kekuatan moral dan komitmen untuk menjaga Indonesia tetap berdiri kokoh di tengah gelombang zaman yang tak pernah berhenti menggulung.

Di sini, dalam setiap tikungan perjalanan bangsa, TNI dan Polri harus terus bertransformasi, berinovasi, dan bekerja dengan penuh integritas. Mereka bukan hanya penjaga, tetapi juga mitra dalam proses pembangunan bangsa. Tugas mereka tidak hanya terbatas pada keamanan, tetapi juga pada bagaimana mereka menjaga agar setiap kebijakan yang lahir dari negara ini bisa diterima dan diimplementasikan dengan adil, tanpa melupakan kemanusiaan yang menjadi roh negara ini.

TNI dan Polri adalah penjaga bukan hanya di medan perang, tetapi juga di medan kehidupan. Dalam setiap detik yang mereka jalani, mereka memastikan bahwa bangsa ini tetap pada jalurnya—jalan yang penuh dengan tantangan, tetapi juga penuh harapan. Merekalah yang harus terus menjaga agar Indonesia tetap berjalan dalam keseimbangan, di tengah arus dunia yang semakin tak bisa diprediksi.

Demokrasi yang Butuh Kebijaksanaan

Demokrasi. Kata yang begitu sering kita dengungkan, namun sesungguhnya, ia lebih dari sekadar sistem yang kita pilih dalam kotak suara. Demokrasi bukan hanya soal pemilu, pilkada, atau pergantian kekuasaan yang terjadi lima tahun sekali. Demokrasi sejati adalah perjalanan panjang untuk mewujudkan nilai-nilai luhur yang telah menjadi dasar negara ini. Demokrasi yang sesungguhnya bukan hanya tentang memenangkan suara atau meraih kursi, tetapi bagaimana setiap keputusan yang diambil benar-benar berpijak pada kebijaksanaan yang mampu memberi manfaat bagi setiap lapisan masyarakat.

Di balik kata “demokrasi” itu sendiri terdapat tanggung jawab besar—untuk menjaga keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan seluruh rakyat. Pancasila, sebagai filosofi hidup bangsa, mengingatkan kita bahwa demokrasi harus berujung pada keadilan sosial. Itu bukan hanya sekadar impian, melainkan sebuah tujuan yang harus diwujudkan. Dalam perjalanan demokrasi ini, kita dihadapkan pada tantangan yang tidak hanya berupa konflik politik, tetapi juga godaan-godaan yang bisa mengaburkan nilai-nilai dasar yang kita pegang.

Di sini, peran TNI dan Polri sebagai penjaga negara menjadi sangat penting. Mereka bukan hanya menjaga kedaulatan dan ketertiban, tetapi juga menjadi benteng moral untuk memastikan bahwa demokrasi yang kita jalani tidak melenceng dari cita-cita bangsa. Mereka diamanahi oleh rakyat untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam proses politik tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi benar-benar memberikan dampak yang positif bagi seluruh rakyat Indonesia.[3]

Presiden Prabowo Subianto, dengan tegas mengingatkan, “Jika saudara memakai pangkat jenderal, itu berarti saudara harus siap memberikan nyawa untuk negara.” Ini bukan sekadar seruan heroik atau retorika kosong, melainkan sebuah pengingat yang mendalam bahwa setiap pangkat, setiap bintang yang mereka kenakan adalah amanah—amanah untuk menjaga keadilan, kedaulatan, dan martabat bangsa. Menjadi seorang pemimpin, menjadi seorang penjaga negara, berarti siap mengorbankan segalanya demi bangsa ini. Tanggung jawab yang teramat besar, yang tidak bisa diukur hanya dengan pangkat atau jabatan. Namun, zaman telah berubah. Ancaman yang dihadapi TNI dan Polri bukan lagi hanya yang tampak di permukaan. Di era globalisasi yang serba cepat ini, ancaman datang dalam bentuk yang lebih canggih dan terorganisir. Terorisme internasional, kejahatan siber yang merambah dunia maya, radikalisasi yang menyusup ke dalam pola pikir generasi muda, serta polarisasi sosial yang semakin tajam, semua itu adalah tantangan baru yang menuntut respons yang lebih cepat, tepat, dan bijaksana. Di tengah arus informasi yang deras dan kadang membingungkan, media sosial menjadi medan baru tempat kebenaran dan hoaks saling bertarung, membentuk opini publik yang bisa membelah bangsa.

TNI dan Polri, meski memiliki peran yang berbeda—TNI menjaga perbatasan negara, Polri menjaga ketertiban di dalam negeri—pada akhirnya keduanya harus bekerja dalam sinergi yang tak terpisahkan. Mereka bukan hanya bertugas menangkal ancaman fisik yang terlihat di depan mata, tetapi juga menjaga nilai-nilai kebangsaan yang menjadi fondasi negara ini. Di dunia yang semakin terhubung, ancaman yang datang tidak selalu bisa dilihat dengan mata telanjang, dan untuk itu, TNI dan Polri harus mampu beradaptasi, mengasah kebijaksanaan, dan berinovasi tanpa kehilangan esensi tugas mereka.

Mereka adalah penjaga yang harus tetap menjaga integritas bangsa, menjaga agar demokrasi tidak hanya sekadar rutinitas pemilu dan perubahan kekuasaan, tetapi tetap berlandaskan pada prinsip-prinsip yang benar, adil, dan bijaksana. Sebagai bagian dari masyarakat, TNI dan Polri juga harus memahami bahwa mereka adalah refleksi dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat itu sendiri—dan nilai-nilai tersebut harus terus dijaga, dibangun, dan diperbarui agar tetap relevan di tengah tantangan zaman.

Dengan demikian, tugas TNI dan Polri dalam menjaga negara tidak pernah sesederhana yang terlihat. Itu adalah tugas yang sarat dengan kebijaksanaan, yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang kompleksitas sosial dan politik yang ada. Mereka harus tetap berdiri tegak, menjaga batas-batas negara, dan melindungi rakyat, namun juga harus peka terhadap dinamika global yang terus berubah. Demokrasi kita hanya akan dapat berjalan dengan baik jika setiap tindakan dan kebijakan, baik dari para pemimpin maupun penjaga negara, dilandasi oleh kebijaksanaan yang mendalam, kebijaksanaan yang tidak hanya mengikuti arus zaman, tetapi mampu menuntun bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.

Demokrasi bukanlah hal yang mudah untuk dijaga, tetapi dengan kebijaksanaan, kita bisa memastikan bahwa perjalanan kita menuju keadilan sosial dan kesejahteraan akan terus berlangsung—meski dalam tantangan yang tak pernah surut.

Menjaga Kedaulatan, Menjaga Masa Depan

Integritas menjadi kompas yang menuntun langkah. Tanpa integritas, segala yang dibangun akan runtuh, seperti bangunan yang tak punya fondasi. TNI dan Polri, sebagai penjaga negara, bukan hanya bertugas menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga menjaga prinsip-prinsip yang mendalam: keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan. Mereka adalah cermin dari nilai-nilai yang kita junjung sebagai bangsa. Ketika mereka berpegang teguh pada integritas, kepercayaan rakyat akan terjaga. Sebaliknya, tanpa integritas, kepercayaan itu akan memudar, dan tanpa kepercayaan, legitimasi negara akan hilang, seperti fajar yang tenggelam di ufuk barat.[4]

Di tengah godaan kekuasaan dan tekanan politik, tugas mereka adalah tetap teguh pada prinsip, bukan menjadi alat untuk ambisi sesaat. Mereka adalah penjaga demokrasi yang melayani rakyat, bukan segelintir elite yang ingin menguasai. Keteguhan mereka dalam menjaga integritas adalah syarat mutlak untuk memastikan bahwa negara ini tetap berada di jalur yang benar, menuju cita-cita kemerdekaan yang adil dan sejahtera.

Tugas TNI dan Polri jauh lebih besar daripada sekadar mempertahankan status quo. Mereka adalah penjaga masa depan bangsa. Mereka tidak hanya melindungi apa yang ada, tetapi juga menciptakan ruang bagi generasi mendatang untuk hidup dalam kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan. Keberadaan mereka adalah jaminan bahwa pembangunan sosial-ekonomi dapat terus berkembang tanpa ada satu pun elemen bangsa yang tertinggal. Mereka harus menciptakan iklim yang kondusif bagi semua—menciptakan kesetaraan yang tidak hanya ada di atas kertas, tetapi juga dapat dirasakan oleh setiap rakyat Indonesia.

Di tengah gelombang perubahan yang terus bergulung, TNI dan Polri harus terus berinovasi, mengikuti dinamika zaman tanpa kehilangan arah. Mereka bukan hanya pelaksana perintah, tetapi juga bagian dari rakyat—penjaga yang memastikan bahwa negara ini terus maju dan berkembang. Mereka adalah penjaga harapan, penjaga keadilan, dan penjaga masa depan Indonesia yang lebih baik.

Refleksi untuk Indonesia yang Lebih Baik

Mari kita renungkan sejenak: TNI dan Polri adalah cermin dari negara ini. Mereka bukan hanya penguasa alat keamanan, mereka adalah simbol dari kekuatan dan integritas bangsa. Ketika mereka berdiri teguh, ketika komitmen mereka tak tergoyahkan, maka negara ini akan tetap tegak berdiri, menghadapi segala tantangan yang datang. Namun, jika mereka gagal—gagal dalam menjaga integritas, gagal dalam menjaga keadilan—maka seluruh negara akan menghadapi risiko besar.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, kita membutuhkan TNI dan Polri yang berpegang teguh pada nilai-nilai luhur yang mendasari negara ini: kebijaksanaan, keadilan, dan kemanusiaan. Mereka adalah garda terdepan yang menjaga agar setiap langkah kita sebagai bangsa tetap berada di jalan yang benar, jalan yang penuh dengan harapan. Indonesia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih sejahtera adalah tujuan akhir yang harus kita capai bersama.

TNI dan Polri bukan sekadar penjaga ketertiban. Mereka adalah penjaga negara, penjaga harapan kita semua. Dan dalam setiap langkah mereka, di setiap keputusan yang mereka ambil, mereka membawa tanggung jawab yang sangat besar—tanggung jawab untuk menjaga masa depan bangsa ini, untuk memastikan bahwa kita semua dapat hidup dalam kedamaian, kebebasan, dan keadilan yang sejati. Dalam setiap langkah, mereka adalah simbol dari apa yang seharusnya kita perjuangkan bersama: sebuah Indonesia yang lebih baik, untuk kita semua. (Red)

Bung Eko Supriatno, Penulis adalah Dosen Ilmu Pemerintahan di Fakultas Hukum dan Sosial Universitas Mathla’ul Anwar Banten.

 DAFTAR PUSTAKA

  1. “Menjaga Profesionalisme TNI-Polri di Tengah Pemilu 2024.” Antara News. Diakses dari: https://www.antaranews.com/berita/3517581/menjaga-profesionalisme-tni-polri-di-tengah-pemilu-2024
  2. “Profesionalisme Polri dalam Era Globalisasi.” Negara Hukum.com. Diakses dari: https://www.negarahukum.com/profesionalisme-polri.html
  3. “Rapim TNI-Polri Tahun 2025, Presiden Prabowo Tegaskan TNI-Polri Dedikasikan Diri untuk Bangsa dan Negara.” Presiden RI. Diakses dari: https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/rapim-tni-polri-tahun-2025-presiden-prabowo-tegaskan-tni-polri-dedikasikan-diri-untuk-bangsa-dan-negara/

Sinergitas TNI-Polri dalam Menjaga Keamanan Negara. Majalah Tentara Nasional Indonesia. Diakses dari: https://majalah.tni.mil.id/newspaper/128/sinergitas-tni-polri.html

[1] “Rapim TNI-Polri Tahun 2025, Presiden Prabowo Tegaskan TNI-Polri Dedikasikan Diri untuk Bangsa dan Negara.” Presiden RI. Diakses dari: https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/rapim-tni-polri-tahun-2025-presiden-prabowo-tegaskan-tni-polri-dedikasikan-diri-untuk-bangsa-dan-negara/

[2] Sinergitas TNI-Polri dalam Menjaga Keamanan Negara. Majalah Tentara Nasional Indonesia. Diakses dari: https://majalah.tni.mil.id/newspaper/128/sinergitas-tni-polri.html

[3] “Profesionalisme Polri dalam Era Globalisasi.” Negara Hukum.com. Diakses dari: https://www.negarahukum.com/profesionalisme-polri.html

[4] “Menjaga Profesionalisme TNI-Polri di Tengah Pemilu 2024.” Antara News. Diakses dari: https://www.antaranews.com/berita/3517581/menjaga-profesionalisme-tni-polri-di-tengah-pemilu-2024

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ragam Tulisan Lainnya
Close
Back to top button