PANDEGLANG, biem.co – Penggunaan teknologi pertanian seperti Smart Green House diharapkan dapat menarik generasi muda menjadi petani milenial yang dapat mendongkrak produktivitas tanaman. Hal itu diungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten Ameriza Ma’ruf Moesa ditengah kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Desa Pamarayan, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Kamis (26/6/2025).
“Jadi salah satu problem pertanian kita saat ini adalah regenerasi, karena kalau kita lihat hampir 80% petani berusia diatas 50 tahun. Maka dari itu kita perlu mendidik generasi muda menjadi Petani Milenial. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan para petani muda menggunakan teknologi internet atau digital,” terangnya.
Ditambahkan oleh Ameriza, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten sebagai otoritas moneter yang juga bertugas dalam pengendalian inflasi memberikan bantuan berupa Smart Green House dengan kapasitas 540 bibit cabai yang dirancang sebagai model pertanian hortikultura berbasis teknologi. Fasilitas ini diyakini bisa menjadi solusi ditengah ketidakpastian iklim yang sering berubah-ubah.
“Untuk kondisi di Banten, secara umum alhamdulillah produk beras kita surplus, produksinya lebih banyak dari pada konsumsi. Tapi untuk produk hortikultura seperti cabai, bawang merah, cabe rawit itu masih defisit, karena kita kan penduduknya lebih dari 10 juta ya, belum bisa tercukupi produksi-produksi dari Pandeglang dan Lebak. Jadi kadang-kadang kita dapat cabainya dari Palembang, ada yang dari Jawa Tengah, dari Magelang,“ ujarnya.
Ke depan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten ini melihat produk yang paling unggul di daerah ini adalah produk sayur mayur dan hortikultura. Jadi menurutnya sudah tepat kalau Bank Indonesia memilih tempat ini untuk dijadikan project percontohan budi daya cabai dengan teknologi internet dan digital, suhu dan kelembabannya bisa diatur secara otomatis, pemantauan nutrisi juga bisa dilakukan secara lebih presisi.
Peresmian Smart Green House ini juga ditandai dengan melakukan tanam cabai bersama sebagai bentuk sinergi, tampak hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tinawati Andra Soni, Asisten Daerah II Sekretariat Daerah Provinsi Banten M Yusuf, Bupati Pandeglang Rd Dewi Setiani, Sekretaris Perusahaan PT Agrobisnis Banten Mandiri (Perseroda) Irfan Nur Ma’ruf, Kepala OPD Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Camat Jiput, Kepala Desa Pamarayan dan Kelompok Tani Taruna Mekar.
Khusunya Kelompok Tani Taruna Mekar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten Ameriza Ma’ruf Moesa akan memberikan sosialisasi bagaimana menggunakan teknologi Digital yang dapat meningkatkan produktifitas pertanian. “Jadi Kelompok Tani Taruna Mekar setelah acara peresmian dan tanam cabai bersama akan mengikuti pelatihan, tolong diikuti dengan baik, dipelajari cara-caranya, ada pendamping yang akan mengajari cara menggunakan Smart Farming untuk produksi cabe.”
Ameriza berharap bantuan Green House ini tidak hanya menjadi sarana produksi sesaat, tetapi juga dikelola secara berkelanjutan. Manfaatkan fasilitas yang diberikan seoptimal mungkin secara bertanggung jawab serta menerapkan prinsip pengelolaan hasil panen dengan bijak.
“Jadi jangan kalo nanti produksi meningkat, kita habis-habiskan. Kami harap cara pengelolaannya pun semakin modern, disisihkan sebagian untuk biaya operasional, biaya pemeliharaan mesin, kan disini ada alat-alatnya dan kemudian juga memperhitungkan biaya penyusutan,” terangnya mengingatkan.
Ameriza meyakini regenerasi petani menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga keberlanjutan pangan dan juga penguatan ekonomi daerah, dengan perencanaan yang baik, Green House ini diharapkan dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan di Kabupaten Pandeglang (Red)