KabarKetahanan PanganTerkini

PT ABM Promosikan Marketplace Plaza Banten Dalam BIF 2025

KABUPATEN TANGERANG, biem.co –  Dalam rangka mendorong pertumbuhan realisasi investasi di Provinsi Banten, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten menyelenggarakan Banten Investment Forum (BIF) 2025 dengan tema “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif melalui Investasi Ekonomi Hijau: Sektor Industri Agro, Pariwisata dan Hospitally” di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang pada 21-22 Oktober 2025.

PT Agrobisnis Banten Mandiri (Perseroda) sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Banten ikut berkontribusi dalam kegiatan tersebut dengan mengisi booth exhibition mempromosikan Marketplace Plaza Banten, ABM Mart dan Warung Banten. Menurut Kepala Divisi Riset, Teknologi & Informasi, Endang Saputra, Plaza Banten adalah sebuah Marketplace yang dibuat dan dikembangkan oleh PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) sejak tahun 2021.

“Jadi pada tanggal 26 Janjuari 2022 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menetapkan Plaza Banten sebagai mitra toko daring, Paling tidak ada 14 komoditas yang terdaftar di Bela Pengadaan Toko Daring LKPP. Nah, untuk menjadi Penjual Bela Pengadaan bisa mendaftar sebagai penjual di Plaza Banten dan tentu saja harus memiliki komoditas yang disyaratkan,” ujar Endang Saputra disela kegiatan tersebut.

Plaza Banten
Kepala ABM Mart, Agus Gunawan menerima kunjungan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah.

Selain marketplace Plaza Banten, PT ABM juga menampilkan prooduk-produk UMKM khas Banten seperti Kopi dan Rangginang, “Ada Kopi Puhu, ini unik dan istimewa karena tumbuh di hutan semak belukar Desa Bandung, Kabupaten Pandeglang.  Biji kopi yang dipetik masyarakat Bandung ini jenisnya Robusta Buni, digiling tanpa bahan campuran seperti jagung dan yang lainnya. Aromanya khas dan berbeda ketika diminum rasa kopinya melekat di lidah,” terang Endang Saputra.

“Sedangkan Rengginang Si Teteh yang ada di display ini jadi contoh produk makanan khas tradisional yang dikemas dan dipasarkan secara modern. Produk ini dapat ditemukan di berbagai platform e-commerce dan media sosial,” tambah Endang Saputra sambil memperlihatkan beberapa produk dengan berbagai varian rasa.

Keberadaan booth exhibition diharapkan menjadi sarana untuk memperkuat jejaring kerjasama antar sektor publik dan swasta serta memperluas eksposur terhadap proyek-proyek investasi prioritas daerah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin komunikasi dan kolaborasi yang lebih erat dalam mmemperkuat iklim investasi yang inklusif dan berkelanjutan.  (Red)

Editor: admin

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button