SERANG, biem.co – Sejumlah petani di Serang, Banten, terpaksa memanen tanaman padi mereka meski belum memasuki masa panen. Seperti yang dialami petani di Desa Ciruas, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, mereka terpaksa memanen padi mereka meski tanaman padi mereka belum berusia tiga bulan.
Panen dini yang dilakukan petani di daerah ini untuk mengurangi kerugian yang diderita akibat dampak kekeringan. Meski bisa dipanen, namun hasil padi yang mereka peroleh pun tidak seperti biasanya. Untuk satu petak sawah berukuran sekitar tiga ratus meter persegi, mereka biasa mendapat hingga lima kwintal padi, namun saat ini mereka hanya mendapat padi sebanyak satu kwintal untuk satu petak sawah.
Menurut Sadeli, petani di Ciruas, puluhan hektar sawah yang berada di daerah ini rata-rata merupakan sawah tadah hujan. (Baca juga: Antisipasi Dampak Kemarau di Banten, DPRD Minta Pemda Data Zona Kekeringan)
Karena tidak ada saluran irigasi yang melewati daerah persawahan ini, dan minimnya hasil panen, padi yang mereka dapat hanya cukup untuk makan sehari-hari.
“Biasanya kalau panen sekalian bisa dijual. Tapi sekarang untuk kebutuahn sehari-hari aja,” ujarnya kepada biem.co, Sabtu (8/8/2015).
Selain mengalami kerugian akibat minimnya hasil panen, petani di daerah ini juga dipastikan tidak bisa memanfaatkan lahan pertanian mereka hingga musim penghujan tiba.