JAKARTA, biem.co — Istilah kota santri barangkali telah sangat familier di telinga kita. Bagaimana dengan Kota Islami?
Maarif Institute baru-baru ini menyusun definisi Kota Islami, yaitu kota yang aman, sejahtera, dan bahagia. Masing-masing variabel ini, dibagi beberapa indikator.
Varibel Aman memiliki indikator yang terdiri dari kebebasan beragama dan keyakinan, perlindungan hukum, kepemimpinan, pemenuhan hak politik perempuan, hak anak dan difabel.
Sedangkan untuk variabel Sejahtera memiliki indikator tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan kesehatan. Variabel Bahagia yakni berbagi dan kesetiakawanan serta harmoni dengan alam.
Berdasarkan penelitian Indeks Kota Islami (IKI), ibu kota Provinsi Banten, Kota Serang, memiliki skor tertinggi untuk variabel Aman.
Indeks ini juga menunjukkan Serang sebagai kota paling aman dengan nilai 82,5. Sementara kota-kota dengan nilai Aman yang rendah adalah Palu, Tangerang, dan Jambi yaitu 47,5.
Di bawah Serang, kota-kota dengan nilai Aman tinggi adalah Bengkulu, Yogyakarta, dan Bandung dengan skor 77,5.
Menyusul kemudian Padang Panjang, Banjarmasin, dan Ambon dengan nilai masing-masing 72,5.
Adapun Metro, Tasikmalaya, Pontianak, Jayapura dan Semarang diberi skor 70. Kota-kota dengan nilai Aman 67.5 antara lain, Padang, Mataram Surabaya, dan Denpasar.
Sementara Makassar diberi skor 62,5 untuk variabel ini. Kemudian, kota Kupang dan Banda Aceh memperoleh nilai masing-masing 57,5 dan 55.
