PANDEGLANG, biem.co — Baru-baru ini, Banten Food Bank (BFB) Regional Pandeglang pertama kalinya mengadakan acara Semarak Hari Gizi Nasional yang diselenggarakan di Aula Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-57 tahun, yang jatuh pada 25 Januari setiap tahunnya. Selain itu, acara ini dimeriahkan oleh berbagai kalangan, mulai dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang, masyarakat umum, anak yatim piatu, komunitas di Banten, dan tentunya para relawan BFB.
Lebih dari itu, acara ini bermaksud untuk mengedukasi masyarakat umum terkait pentingnya peran gizi seimbang dalam pola hidup sehat. Karena, di zaman yang serba modern ini, banyak restoran makanan yang menyediakan makanan cepat saji yang belum tentu di dalamnya terdapat gizi seimbang. Berawal dari tujuan itulah BFB mengharapkan masyarakat sadar akan pentingnya gizi yang seimbang. Gizi yang seimbang bukan dari satu faktor saja. Melainkan dari beberapa faktor di antaranya, pola makan yang teratur, terdapat gizi seimbang di dalam makanan yang akan kita makan, olahraga minimal 30 menit setiap harinya dan masih banyak lagi.
Baca juga: Banten Food Bank: Inisiator Relawan Muda untuk Berbagi dan Berantas Kelaparan
Idho M. Kurniawan, Founder BFB menuturkan, peringatan hari gizi ini sebagai momentum kita bersama untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya gizi bagi kehidupan.
“Banyaknya kasus gizi buruk saat ini di Banten menjadi titik tolak gerakan Banten Food Bank untuk memberantas kelaparan dan gizi buruk dengan memberikan informasi dan asupan gizi tambahan,” seru Idho.
Idho berharap, semoga gerakan ini terus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Sementara itu, Irfan, Koordinator BFB Regional Pandeglang mengatakan bahwa penderita gizi buruk di Banten, khususnya di Pandeglang masih tinggi, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari berbagai elemen.
“Saya mengajak kepada semua elemen baik pemerintahan, mahasiswa, maupun masyarakat umum untuk bersama-sama berkontribusi dalam pengentasan kasus gizi buruk di Provinsi Banten,” tutur Irfan.
Lebih lanjut, Irfan mengungkapkan bahwa anggaran khusus untuk pengentasan gizi buruk masih relatif rendah, karena tidak sesuai dengan kebutuhan.
“Donasi yang terhimpun, kami dapatkan dari berbagai donatur dan beberapa pihak sponsor yang telah bekerjasama dengan kami. Besar harapan kami, agar acara seperti ini tetap ada dan diperingati setiap tahunnya, sehingga masyarakat sadar akan pentingnya pola hidup sehat dan gizi seimbang,” pungkas Irfan.
Diketahui, acara ini diisi oleh berbagai rangkaian yang meriah, di antaranya penyuluhan tentang gizi seimbang, mimbar bebas, santunan anak yatim piatu, dan beberapa hiburan. (red)
