SERANG, biem.co — Ada yang berbeda dari biasanya, pada Jum’at (17/03) suasana lapangan Polda Banten dipenuhi rasa haru dan bahagia, saat melepas 18 anggota purnawirawan, yang telah mengabdikan diri kepada masyarakat dan negara selama lebih kurang 40 tahun, sekaligus menyambut 97 anggota bintara remaja tahun 2017, dengan tradisi pedang pora. Meski tradisi tersebut baru pertama kali dilakukan oleh Polda Banten, jalannya prosesi berjalan dengan lancar, haru, dan khidmat.
Delapan belas anggota purnawiraan berbalut batik berwarna merah, mendapatkan plakat penghargaan yang diberikan oleh Kapolda Banten, Brigjen Listyo Sigit Prabowo, didampingi oleh Wakapolda Banten, Kombes Pol Lilik Heri Setiadi.
Salah seorang anggota purnawirawan Polda Banten, AKP Asep Sugandi, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh keluarga besar Polda Banten yang telah memberikan upacara pisah-sambut yang amat luar biasa. “Saya merasa sangat bangga, setelah empat puluh tahun mengabdikan diri untuk masyarakat dan negara,” tutur Asep. Sementara kepada para bintara remaja, Asep berpesan untuk menjadi penerang dan pengayom masyarakat.
Tampak prosesi mandi kembang yang dilakukan pada 97 anggota bintara remaja.
Sementara itu, dikatakan Karo SDM Polda Banten, Kombes Pol Andi Syahriful Taufik, meskipun tradisi pedang pora pertama kali digelar oleh Polda Banten, akan tetapi prosesi berlangsung lancar dan khidmat. Dalam kesempatan tersebut Andi juga mengucapkan selamat kepada seluruh anggota Purnawirawan Polda Banten yang telah mengabdikan diri kepada masyarakat. “Saya berharap anggota Purnawirawan Polda Banten dapat terus menularkan ideologinya, serta memberikan semangat dan dukungan kepada seluruh anggota bintara remaja tahun 2017 tersebut,” tutur Andi kepada biem.co.
Menariknya, prosesi kemudian dilanjutkan dengan prosesi “mandi kembang” yang dilakukan oleh seluruh anggota bintara remaja, yang bertujuan untuk memantapkan keyakinan untuk menjadi polisi yang modern, mengayomi masyarakat, serta profesional. (Halimah)
