biem.co — Apa arti dari ijazah yang bertumpuk,
jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk,
Apa gunanya sekolah tinggi-tinggi,
Jika hanya perkaya diri dan sanak famili,
Bagi para penikmat acara talkshow Mata Najwa, tentu tidak asing dengan sepenggal narasi di atas. Di mana penonton disajikan dengan sajak-sajak narasi pada pembuka dan penutup acara. Bagaimana jika catatan-catatan yang biasanya hanya kita dengarkan di televisi, dijadikan satu dalam sebuah buku?
Catatan Najwa berisi narasi-narasi yang berupa puisi, rima, dan kata-kata yang khas dengan bunyi serasi. Semua diambil dari setiap episode Mata Najwa di Metro TV. Dan kandungan maknanya tak kalah fantastis. Setiap baitnya terdapat kritikan pada penguasa, pujian terhadap sosok yang inspiratif, ajakan merenung pada cita-cita bangsa atau bahkan komentar tajam pada pelaksanaan birokrasi yang lemah dan kacau balau. Karena dikemas dalam premis-premis yang lugas langsung dari tangan penulisnya Najwa Shihab, menjadikan Catatan Najwa mempunyai tempat tersendiri di hati para penggemarnya.
Baca juga: Najwa Shihab; Jurnalis Pelopor Hingga Best News Anchor
Saat pertama buku ini diterbitkan pada November 2016 silam dengan edisi tanda tangan Najwa Shihab, semua buku habis tak tersisa. Sekarang telah memasuki cetakan ketiga. Dengan nuansa buku yang didominasi merah dan hitam menambah arti tajam tersendiri, terlebih foto Matanya Najwa sebagai gambar cover. Seakan memberikan arti kepada pembaca, bahwa buku ini dibuat untuk membahas hal-hal serius berdasarkan opini Najwa Shihab mengenai nusantara dan tak main main. (rei)
