biem.co — Berdasarkan data dari World Bank tahun 2016 tentang Program City Planning Labs, bahwa laju urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia adalah yang tercepat di Asia. Selama 60 tahun, populasi perkotaan di Indonesia meningkat rata-rata 4,4 persen. Diprediksi dalam 10 tahun mendatang, sekitar 68 persen penduduk Indonesia berada di wilayah perkotaan.
Namun demikian, tingginya jumlah orang Indonesia yang pindah ke wilayah perkotaan tidak serta merta meningkatkan taraf perekonomian penduduk di wilayah tersebut. Pertumbuhan 1 persen urbanisasi di India, contohnya, memengaruhi PDB-nya sebesar 13 persen, kemudian 10 persen di China, dan 7 persen di Thailand. Sedangkan di Indonesia pertumbuhan 1 persen urbanisasi hanya menghasilkan kenaikan 4 persen PDB per kapita.
Artinya, Indonesia tidak mendapat pengembalian yang setimpal dari urbanisasi seperti negara lain. Sekitar 36 persen atau 10 juta jiwa masyarakat miskin tinggal di perkotaan. Jika ini terus berlanjut, maka jumlah orang miskin di kota dikhawatirkan akan lebih besar daripada desa. Kemiskinan ini diperburuk dengan kurangnya layanan dasar. Hal ini terlihat dari masih seringnya terlihat kesenjangan ekonomi di wilayah perkotaan.
Agraria-farm.com.
Agraria hadir memberikan solusi untuk permasalaha sosial ini. Dengan cara Agraria menjadi penghubung antara orang kota (investor) dan orang desa (pengelola), sehingga orang desa tak perlu mencari pekerjaan hingga ke kota dan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh melalui pedesaan. Dengan nilai investasi yang sangat terjangkau yaitu sekitar Rp 3 juta per slot dan ROI (Return on Investment) 5-10 persen hanya dalam 4 bulan saja bahkan lebih menguntungkan dibandingkan deposito, reksadana, emas, mata uang asing, dan lain-lain serta berdampak social yang luar biasa.
Dari latar belakang inilah, M Kidam Hady (22), anak muda asal banten berinisiatif membuat Agraria-farm.com – platform investasi peternakan dengan konsep gotong royong. Alumni dari program Socio Digi Leaders serta mahasiswa Teknik Metalurgi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini mengaku prihatin dengan banyaknya tingkat penagngguran dan kemiskinan yang ada di Indonesia. Keresahan pada fenomena ini lah yang menjadikan semangat baru untuk membangun perekonomian Indonesia dari pedesaan.
M. Kidam Hady, yang juga mahasiswa Teknik Metalurgi Untirta mengajak berinvestasi di agraria-farm.com.
Mulai dirintis sejak Maret 2017 lalu bersama 4 rekannya, yakni Ditra Novtiansyah, M Reyhan Fahlevi, Mega Shero, dan Hari Bowo yang kemudian berhasil melakukan program investasi penggemukan sapi. Periode petama pada April 2017 dan sekarang sedang dibuka program investasi di periode kedua, yaitu pada 25 April sampai 20 Mei 2017 mengajak orang berinvestasi di agraria-farm.com menjadi investor untuk bersama-sama membangun perekonomian Indonesia melalui pedesaan.
Program penggemukan sapi ini dilakukan di Villa Ternak Cikerai Cilegon-Banten, yaitu daerah yang masih sangat asri dan memiliki pemandangan yang indah yang rencananya akan dijadikan sebagai kampong wisata di Kota Cilegon.
Dengan investasi di agraria-farm.com Anda berkontribusi langsung untuk membangun perekonomian Indonesia melalui pedesaan dan juga menjadikan Indonesia kembali sebagai negara agraris macan asia. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi M. Kidam Hady, 0819 1115 1915 atau melalui email [email protected]. (red)