biem.co — Terinspirasi dari kisah nyata, film pendek berjudul ‘Rania’ menceritakan tentang cara berterima kasih kepada seseorang yang telah memberikan kesempatan untuk lebih bersyukur. Joehendi, sutradara film Rania menuturkan bahwa kita tidak sendirian, kita memiliki cahaya seperti sahabat, kekasih, saudara atau keluarga.
Film yang pernah meraih juara III dalam Festival Film Cilegon 2017 ini berdurasi delapan menit ini dengan mengambil lokasi 90 persen Kota Cilegon, antara lain, Merak, Batu Lawang, dan pusat Kota Cilegon.“Untuk pesan moral dalam film ini, tentu setiap orang bebas memaknainya,” tandas Joe.
Sementara bagi saya, kata Joe, hanya ingin memanfaatkan kesempatan, yaitu kesempatan untuk lebih menghargai apa yang kita punya selagi bisa. Maksudnya, saat kita masih bisa menikmati anugerah Tuhan maka bersyukurlah.
RANIA – Cilegon Film Festival 2017.
Diakui pemuda Baduy ini, Rania merupakan film pertamanya. “Jadi saya tidak banyak berekspektasi, filmnya selesai saja sudah bersyukur. Tapi, ternyata dalam perhelatan Festival Film Cilegon 2017 mendapat apresiasi, tentu ini jadi mood booster bagi saya lebih detail dan jujur dalam bikin film,” ungkapnya.
Meski tahun ini, belum ada rencana untuk membuat film fiksi lagi, tapi insyaAllah tahun depan akan coba untuk bikin. “Saya ingin lebih mengolah secara matang dan tidak terburu-buru, serta targetnya untuk diikutsertakan pada Festival Luar Negeri, bukan jumawa hanya saja kita bebas menentukan target,” tutupnya. (Dion)
Berita Terkait :
Film ‘Penjaga Tanah Budaya’ Karya B’ Production Raih Juara 1 dan Skenario Terbaik di Cilegon Short Film Festival 2017
Komunitas CHI Regional Serang: Converse, Sneakers Klasik yang Digemari Semua Usia
Resensi Film: Pengabdi Setan 2017 “Ibu Datang Lagi”
Inilah Para Pemenang Cilegon Short Film Festival 2017