Film & MusikHiburan

Damanik Cahya Taufik Ungkap Pengalaman Jadi Sultan Haji di Film “Tirtayasa”

KOTA CILEGON, biem.coKremov Pictures baru saja merilis film terbarunya berjudul ‘Tirtayasa: The Sultan of Banten’ di salah satu studio bioskop di Cilegon, Selasa (21/11). Film tersebut menjadi film ke-21 yang diproduksi oleh Kremov Pictures, dan memiliki panjang durasi 30 menit.

Film ‘Tirtayasa’ mengisahkan peran Sultan Ageng Tirtayasa dalam mempertahankan Kesultanan Banten dari kompeni Belanda, yang pada waktu itu ingin memonopoli perdagangan di Banten.

Tokoh Sultan Ageng Tirtayasa ini diperankan sangat apik oleh aktor kawakan Krisna Murti Wibowo. Namun, di balik cerita ‘Tirtayasa’, film ini juga tak lepas dari tokoh Sultan Haji yang merupakan anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Di mana, sempat terjadi konflik antara ayah dan anak tersebut karena ulah kompeni Belanda. Sultan Haji sendiri diperankan oleh Damanik Cahya Taufik, yang merupakan pemuda asal Cilegon.

Damanik mengatakan, pengalaman bermain dalam ‘Tirtayasa’ ini seperti sebuah perjalanan bagi dirinya. Seperti memulai riset awal hingga akhirnya mempelajari karakter demi karakter dalam cerita tersebut.

“Gimana kita caranya mengenal seorang karakter yang harus kita mainkan, kita harus mengenal diri sendiri dulu. Jadi menurut saya, ini sebuah perjalanan,” tutur Damanik saat ditemui reporter biem.co usai acara.

Film ‘Tirtayasa’ bukanlah film pertama yang dimainkan oleh Damanik. Sebelumnya, ia pernah menjadi tokoh utama pria dalam Film ‘Perempuan Lesung’ yang juga disutradarai oleh Darwin Mahesa. Namun, Damanik mengaku ada sensasi berbeda yang dirinya rasakan saat memerankan Sultan Haji, yaitu pada saat dirinya harus berakting menangis.

“Itu adalah hal yang paling sulit dilakukan dan baru kali ini saya mencoba bagaimana caranya untuk menangis senatural mungkin,” ungkapnya.

Untungnya, lanjut Damanik, ia bisa belajar dan sharing dengan Krisna Murti yang sudah profesional dan memiliki jam terbang yang lebih tinggi.

“Semoga, ‘Tirtayasa’ menjadi film yang dapat menciptakan kesadaran pendidikan dan sejarah untuk para pemuda dan pemudi, khususnya di Banten. Dan saya berharap semoga apa yang menjadi tujuan awalnya film ini dibuat itu bisa tercapai,” harapnya.

Diketahui, Damanik merupakan lulusan dari Universitas Bina Bangsa. Saat ini dirinya berprofesi sebagai interior dan eksterior desain grafis dan juga memiliki sebuah CV di Cilegon yang bergerak dalam bidang konstruksi dan barang. (HH)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button