InspirasiKabar

Mengapa Kita Sering Memercayai Beberapa Orang Asing

Kita sering mengasumsikan reputasi orang tanpa informasi langsung tentang mereka

biem.co — Pernah bertemu orang asing tapi merasa tidak asing? atau bertemu orang baru tapi merasa dekat? dan, setelah berbincang beberapa saat, kita kemudian merasa akrab.

Setiap kita pasti merasakan perasaan yang berbeda apabila bertemu dengan orang asing. Dalam beberapa kesempatan orang-orang asing itu kita percayai karena kebetulan mirip dengan individu lain yang kita kenal.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa ternyata kita cenderung memercayai orang asing karena menyerupai individu yang kita kenal dapat dipercaya.

Sebaliknya, kita sulit/tidak memercayai orang asing apabila terdapat hal-hal yang serupa dengan orang yang kita kenal tidak dapat dipercaya.

Secara instant, sebetulnya kita sering mengasumsikan reputasi orang asing tanpa informasi langsung atau eksplisit tentang mereka. Hal ini memang bisa salah, tapi dalam beberapa kesempatan benar.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Oriel Feldman Hall dari New York University, menemukan bahwa beberapa orang asing tidak dapat dipercaya bahkan ketika mereka sedikit saja menyerupai seseorang yang kita kenal tidak dapat dipercaya.

Penelitian ini menunjukkan, bahwa setiap orang membuat keputusan tentang reputasi orang asing (baru dikenal) tanpa informasi langsung (eksplisit), hanya berdasarkan kemiripannya dengan orang lain yang pernah dikenal, bahkan ketika kita tidak menyadari kemiripannya.

Elizabeth Phelps, seorang profesor di Fakultas Psikologi di New York University, dilansir bigthink, mengatakan, “Ini menunjukkan bahwa otak kita menerapkan mekanisme pembelajaran dimana informasi moral disandikan dari pengalaman masa lalu untuk memandu pilihan masa depan.”

Untuk mengeksplorasi hal tersebut, para peneliti melakukan serangkaian eksperimen yang berpusat pada ‘tingkat kepercayaan’, dimana para responden diminta membuat serangkaian keputusan menitipkan uangnya kepada salah satu dari tiga mitra yang dihadirkan, dimana setiap mitra ini adalah orang asing dan hanya diwakili oleh gambar wajah mereka.

Ternyata reponden cenderung memilih gambar wajah yang mirip orang yang dikenalnya. Eksperimen ini menghasilkan kesimpulan bahwa setiap orang memercayai orang asing yang wajahnya mirip dengan wajah orang yang dikenalnya. (EJ)

Editor: Jalaludin Ega

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button