biem.co – Terhitung 2011, stand up comedy mulai berkembang di Indonesia. Terbentuknya StandUpIndo menjadi pemantik bagi bakat-bakat standupcomedy di Indonesia untuk berkarya dan ikut menyumbangkan tawa di tanah air. Dipelopori oleh Ernest Prakasa, Ryan Adriandy, Isman HS, Pandji Pragiwaksono, dan Raditya Dika, komunitas ini pun didukung oleh beberapa stasiun TV Nasional, dan kompetisi pun mulai banyak digelar hampir di seluruh wilayah di tanah air.
Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV menjadi salah satu kompetisi yang sangat banyak diminati oleh para comic di Indonesia. Hampir semua comic di tanah air ingin mencicipi panggung SUCI Kompas TV ini.
Seperti Deni, comic yang beralamat di Anyer, menuturkan keinginannya untuk mengikuti SUCI. Namun karena merasa masih belum siap untuk dapat sampai ke tahap itu, Deni pun mengurungkan niatnya untuk season selanjutnya.
“Untuk temen-temen yang mau ikut kompetisi, tapi belum pernah stand up sebelumnya, lebih baik tahan dulu. Gabung komunitas dulu, bentuk karakter, mental, dan cari jam terbang. Setelah itu baru coba ikut audisi,” papar Deni.
Gebi Ramadhan, salah satu alumni SUCI season 6 yang berasal dari komunitas Stand Up Serang ini pun memberikan tips untuk para comic yang akan mengikuti audisi SUCI 8 yang digelar hari ini.
“Jangan banyak basa-basi, jangan nyimpen-nyimpen materi, keluarin materi andalan, jangan ngeluh kalau audisi kebagian malem, dan yang paling penting jangan sia-siakan kesempatan, untuk inget apa yang udah dikorbanin,” ujar Gebi lewat akun Instagramnya.
“Komika Serang Cilegon sangat punya kesempatan yang penting manfaatkan dan persiapkan sebaik baiknya,” lanjut comic yang berhasil meraih 5 besar di SUCI 6 tersebut.
“Namun yang harus diingat, bahwa comic harus bisa melihat potensi diri untuk menjadi comic professional, karena untuk menjadi comic professional tidak harus melewati kompetisi,” ingatnya.
Dari kompetisi ini Gebi pun berharap kualitas comic SUCI 8 bisa lebih bagus dari season sebelumnya, dan semakin banyak comic daerah yang lolos. (Umin)