biem.co — Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (KMU), menilai masyarakat harus siaga dalam menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjelang Bulan Suci Ramadhan.
Rizki Irwansyah selaku Presidium KMU mengatakan, meski Pertalite merupakan BBM non-subsidi, namun kenaikannya dipercaya akan memukul telak masyarakat. Sebab sangat mungkin kenaikan tersebut berdampak pada stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Bulan Suci Ramadhan.
“Hanya tinggal menghitung hari kita semua akan menghadapi Bulan Ramadhan, tanpa BBM naik pun, hampir setiap tahunnya pada saat Bulan Ramadhan kebutuhan pokok selalu melonjak. Apalagi ditambah dengan BBM naik,” ungkapnya, baru-baru ini.
Menurutnya, kenaikan BBM jenis Pertalite ini sangat berbahaya, mengingat hampir di setiap daerah, BBM jenis subsidi dihilangkan dalam pasaran. Sementara BBM jenis Premium terus menerus dinaikkan. Sehingga, secara otomatis masyarakat di setiap daerah beralih ke jenis BBM Pertalite. “Hal ini sangat jelas memicu lonjakan harga menjelang Bulan Suci Ramadhan,” tegasnya.
“Dengan langkanya BBM jenis Premium, masyarakat mau tidak mau dipaksa untuk memakai BBM Jenis Pertalite. Kalau sudah begini, masyarakat harus siaga,” tandasnya.
Rizki pun berharap kepada Pemerintah agar tidak main-main dalam mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi pasca BBM naik. “Jangan sampai menunggu rakyat menderita,” ujar Rizki.
“Selain itu, Pemerintah harus serius dalam pengelolaan minyak dan gas demi kesejateraan rakyat,” tutupnya. (red)
