InspirasiSosok

Jaro Fathur, Sosok Muda yang Memajukan Desa Melalui Literasi

biem.co — Jika Anda pernah berkunjung ke wilayah ujung perbatasan Lebak yang berbatasan dengan Bogor, di wilayah itulah kebaradaan Desa Ciparasi.

Desa ini dipimpin oleh sosok pemuda bernama Fathurrahman. Usianya masih tergolong muda ketika ia memutuskan untuk mengabdikan diri untuk kemajuan Desa Ciparasi.

Jaro Fathur, demikian sapaan akrabnya. Ia memiliki impian menjadikan desanya melek akan Pendidikan. Dengan sepak terjangnya, Desa Ciparasi bisa mewakili salah satu desa yang ada di Kabupaten Lebak dalam Lomba Perpustakaan Desa dan Kelurahan se-Provinsi Banten dan meraih juara ketiga. Tak hanya itu, masih banyak prestasi lainnya dari Desa Ciparasi.

Kepada biem.co, Kades Ciparasi yang juga pegiat literasi ini ingin berbagi pengalaman serta suka duka dalam membangun gerakan literasi di desanya.

Jaro Fathur ingin mengembalikan marwah desanya sebagai desa pendidikan yang pernah disematkan di Desa Ciparasi, di mana semua sekolah dari semua jenjang pendidikan ada di sana.

“Dahulu Desa Ciparasi disebut sebagai kota pendidikan. Semua jenjang sekolah ada di Ciparasi. Makanya ketika saya terpilih menjadi Kepala Desa, keinginan saya yang pertama adalah memajukan pendidikan dan memberikan sarana kemudahan bagi warga untuk belajar,” kata Jaro Fathur saat ditemui di kegiatan Diskusi Literasi di Desa Muaradua, Minggu (05/08).

Diakui Jaro, setelah mengikuti berbagai kegiatan bersama para pegiat literasi dan menjalin kerjasama untuk komitmen mengawal gerakan literasi desa, Jaro yang juga Mahasiswa Pasca Sarjana Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro ini seperti mendapat dukungan penuh dan support moral untuk lebih eksis terjun di dunia literasi.

“Setelah saya bertemu dengan para pegiat yang sudah lebih sukses eksis di dunia literasi, saya merasa tidak sendirian dalam membangun gerakan literasi di desa saya. Para pegiat literasi dengan tulus membantu saya agar virus literasi di Desa Ciparasi  menjangkiti warga. Sehingga budaya dan minat baca masyarakat tumbuh. Maka dengan sendirinya kesadaran warga untuk membangun desa semakin kuat,” ungkapnya.

Ia menuturkan, tidak ada yang tidak mungkin untuk meraih yang diinginkan, apalagi dalam hal positif memajukan masyarakat, Tuhan pasti memberi jalan.

“Sebagai Kepala Desa sekaligus pegiat literasi saya mengajak masyarakat dan Kepala Desa, khususnya di Kabupaten Lebak untuk bersama-sama membangun gerakan literasi di Lebak. Melalui literasilah jendela dunia terbuka,” jelasnya.

“Kami memahami bagaimana prioritas pembangunan desa lebih tertuju pada infrastruktur dan pembangunan fisik, akan tetapi membangun sumber daya manusia melalui gerakan literasi juga tidak kalah pentingnya menurut saya,” pungkas Jaro. (IY/red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button