KOTA SERANG, biem.co – Front Aksi Mahasiswa (FAM) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) gelar aksi di Alun-alun Kota Serang. Puluhan masa aksi lakukan longmarch dari Untirta hingga Alun-alun Kota Serang.
Aldi Faras selaku presedium FAM Untirta menjelaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat sekitar terkait kasus yang telah terjadi di bulan September, seperti Tragedi Tanjung Priok, Tragedi Munir, Tragedi Semanggi, yang belum tuntas sampai saat ini dan pemerintah jangan berikan amis jambu pada kami.
“Black September. Bulan September ini merupakan bulan kelam yang memberikan ingatan-ingatan yang buruk bagi banyak orang, baik keluarga, kerabat maupunn orang-orang terdekat korban karena sampai saat ini masih mencari kebenaranya kasus tersebut seolah-olah ditutupi oleh pemerintah,” ujar Aldi.
Lanjut Aldi Faras, jika aspirasi hari ini tidak didengarkan oleh pemerintah, maka kami akan lakukan aksi propaganda melalu media sosial, atau akan turun lagi ke jalan dengan membawa masa yang lebih banyak. Memang kali ini hanya FAM sendiri yang bergerak sebagai pembuka gerbang bagi kawan-kawan organisasi. Kami yakin bahwa organisasi lain pun akan terketuk untuk turun bergabung bersama kami nanti.
“Kami berharap, semoga ini bisa jadi pemantik untuk mengetuk hati para warga sekitar bahwa kasus-kasus yang diciptakan kaum politisi di Indonesia bisa terbuka untuk diungkap sampai tuntas,” tutupnya. (Juanda)