KabarTerkini

Seminar Nasional Akuntansi Unsera Sukses Digelar

KOTA SERANG, biem.co — Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya (Unsera) menyelenggarakan kegiatan Seminar Nasional Akuntansi bertajuk “Perkembangan PSAK dan Tantangan Perusahaan Start Up dalam menghadap SDGs dan Revolusi Industri 4.0”, Kamis (27/12), di Aula Lantai 6 Unsera.

Kegiatan diikuti oleh mahasiswa, dosen dan praktisi dengan jumlah sebanyak 250 peserta.  Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang perkembangan bisnis digital (start up) serta dampak dari revolusi industri 4.0 terhadap bisnis.

Narasumber dalam kegiatan seminar ini adalah Arif Zamani (CFO sayurbox.com) dan Ersa Tri Wahyuni (Dosen UNPAD dan Anggota Dewan SAK Indonesia).

Disampaikan Ersa, era revolusi industri 4.0 menyediakan peluang sekaligus tantangan baru bagi kita. Peran manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis, akibatnya jumlah pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal dan nasional.

“Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang dan menjawab tantangan revolusi industri 4.0, kita diharapkan memiliki kemampuan literasi data, teknologi, dan manusia,” jelasnya.

Menurutnya, dengan adanya revolusi industri 4.0, akan menjadi keuntungan dan peluang bagi akuntan dengan memudahkan pekerjaan-pekerjaan akuntan yang relatif kecil, seperti pencatatan, penggolongan-penggolongan data akuntansi dapat dikerjakan oleh mesin sehingga fokus perhatian akuntan untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang lebih besar dan lebih penting serta lebih menantang dari itu.

“Bagi akuntan yang mengikuti perkembangan zaman dan teknologi tinggi, kondisi seperti ini akan menjadi peluang yang besar bagi akuntan bukan sebagai ancaman,” lanjut Ersa.

Sementara itu, Arif mengatakan, perkembangan perusahaan start up di infrastruktur telah tersedia dan memadai di Indonesia. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak bermunculan pemilik-pemilik start up baru.

“Potensi pengguna internet Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya menjadi lahan basah untuk mendirikan sebuah start up,” ujar Arif.

Ia menjelaskan, dalam membangun perusahaan start up, dimulai dari memvalidasi ide dengan mencari permasalahan dan mengomunikasikan solusi yang dimiliki untuk menyelesaikannya, setelah mendapat ide, saatnya menjabarkan ke dalam sebuah rencana bisnis, lalu melakukan riset terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan dalam bisnis.

“Pada kenyataannya, semua start up mutlak memiliki wawasan luas mengenai teknologi, karena penggunaan teknologi penting dalam bisnis. Harus orisinil, selalu konsisten, dan terus melakukan perkembangan dan perluasan bisnis,” pungkasnya.

Secara keseluruhan, Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh prodi Akuntansi FEB Unsera ini tergolong sukses dari sisi penyajian materi oleh kedua narasumber dan dari sisi jumlah peserta yang melebihi target awal yang ditentukan oleh penyelenggara. (red)

Editor: Yulia

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button