PANDEGLANG, biem.co – Palang Merah Remaja (PMR) MTS dan SMK Art Design, Cikeusal mengunjungi lokasi pengungsian masyarakat terdampak tsunami Selat Sunda di Carita, Kabupaten Pandeglang, pada Kamis (27/12).
Kedatangan mereka ke lokasi untuk melihat langsung keadaan masyarakat yang terdampak tsunami sekaligus memberikan bantuan berupa makanan dan logistik.
“Kita di sana juga menanyakan bagaimana kondisi masyarakat, lalu sedikit bermain dengan anak-anak untuk memberikan permainan-permainan menghilangkan traumatik yang dialami oleh sebagian anak-anak pengungsian,” kata Pembina PMR MTS dan SMK Art Design, Tajudin kepada biem.co.
Sebelum itu, pihaknya juga sempat melakukan penggalangan dana selama tiga hari dengan turun ke sekitar Jalan Serang-Cikeusal serta berkeliling ke masyarakat di sejumlah kampung.
“Alhamdulillah, masyarakat banyak sekali yang support dan berpartisipasi. Dan alhamdulillah, hari ini bisa terealisasi (bantuan),” ungkap Tajudin.
Adapun menilik lokasi penampungan yang dikunjungi, menurut Tajudin saat ini kondisi di sana sudah tidak begitu mengkhawatirkan lantaran pembagian bantuan logistik sudah merata. Namun, ia menyebut bahwa para pengungsi masih kekurangan bantuan selimut.
“Karena memang tempat yang kita kunjungi ada di atas gunung yang notabene kalau malam, keterangan dari pengungsi sendiri dinginnya luar biasa,” ujarnya.
Di samping itu, ia mengaku haru atas kondisi psikologis yang dialami sebagian anak-anak pengungsi. Belum lagi, para pengungsi yang harus siaga naik ke atas gunung saat sore hari.
“Mengharukan melihat anak yang masih banyak sekali trauma kalau mendengar sesuatu yang menggelegar begitu, seperti suara ledakan, terus ada suara-suara kencang. Itu yang terjadi di sana. Kalau kondisi, alhamdulilah sudah kondusif sekali di sana. Walaupun memang jam 5 (sore) wajib naik ke atas, karena masih dikhawatirkan ada tsunami susulan atau gempa,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan SMK Art Design tersebut.
Kendati demikian, Tajudin berharap, dengan mengunjungi langsung lokasi pengungsian tsunami, siswa-siswi PMR MTS dan SMK Art Design bisa memiliki jiwa kemanusiaan dan solidaritas antar sesama. (HH)